Kalau sekedar mencari pengalaman dalam SEA Games untuk apa?"
Singapura (ANTARA News) - Ketua Kontingen Indonesia dalam SEA Games 2015 Taufik Hidayat meminta pengurus besar (PB) dan pengurus pusat cabang-cabang olahraga untuk tetap solid demi prestasi atlet dalam turnamen internasional.

"Saya melihat pengurus besar yang membawahi cabang dayung, kano, kayak, dan perahu naga solid sehingga atlet-atletnya juga ikut solid dan berprestasi," kata Taufik pada sela-sela kunjungannya saat perlombaan dayung di Teluk Marina Singapura, Minggu.

Taufik menilai, kekalahan tim dayung Indonesia yang berselisih kurang dari satu detik dari lawan dapat diperbaiki dengan melibatkan para pelatih dan pengurus.

"Saya berharap pelatnas mereka dapat terus jalan hingga Asian Games 2015," kata mantan pebulutangkis nasional itu.

Atlet yang pernah meraih medali emas pada Olimpiade 2004 itu mengemukakan telah meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk tidak menyertakan cabang-cabang olahraga yang tidak berpotensi meraih medali emas dalam turnamen internasional.

"Kalau sekedar mencari pengalaman dalam SEA Games untuk apa? Kasihan cabang-cabang olahraga lain yang punya potensi. Saya harap pemerintah juga memperhatikan fasilitas bagi para atlet. Pengurus cabang olahraga juga harus solid terlebih dahulu," katanya.

Kontingen Indonesia hingga Minggu siang menempati posisi kelima dalam SEA Games 2015 dengan perolehan 43 medali emas, 52 medali perak, dan 64 medali perunggu.

Posisi Indonesia berada di bawah kontingen Malaysia yang menempati peringkat keempat dengan 50 emas, 44 perak, dan 61 perunggu. Adapun peringkat pertama SEA Games ditempati tuan rumah Singapura, kemudian Vietnam di peringkat kedua dan Thailand di posisi ketiga.

"Jika ada di posisi keempat, maka menurut saya akan menjadi bonus bagi kontingen. Kami harus realistis antara target dengan data di lapangan. Semua pihak harus berkumpul dan mencari solusi bersama mengapa capaian medali kontingen Merah-Putih turun?," katanya menambahkan.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015