"Kami memang sering melakukan sidak pada Minggu yang sebenarnya merupakan hari libur. Itu biasa dan tidak ada masalah. Kami hanya ingin mengecek beras untuk program raskin," katanya ketika ditanya wartawan terkait tidak adanya pimpinan dan karyawan Gudang Bulog Sumenep, Minggu.
Pimpinan dan karyawan Gudang Bulog Sumenep tidak ada di tempat ketika Khofifah ingin mengecek kondisi beras untuk program raskin di daerah ini.
"Pada Sabtu dan Minggu itu biasanya ada bongkar muat beras untuk program raskin di Gudang Bulog. Namun, kami tidak kecewa dengan kondisi seperti ini (tidak ada pimpinan dan karyawan Gudang Bulog Sumenep)," ujarnya, sambil tersenyum.
Khofifah sengaja mendatangi Gudang Bulog Sumenep untuk mengecek kondisi beras sekaligus ingin mengetahui kendala tersendatnya distribusi raskin.
"Kami memperoleh laporan tentang minimnya realisasi distribusi raskin di Sumenep, yakni sejak Januari hingga Juni hanya 22,76 persen. Padahal, idealnya distribusi raskin per semester itu mencapai 50 persen," katanya memberikan alasan sidak ke gudang ini.
Khofifah menegaskan, pihak yang bertanggung jawab mendistribusikan raskin adalah Kementerian Sosial.
"Namun, di daerah, secara teknis administrasi memang masih banyak yang ditangani oleh bagian perekonomian. Ini masih wajar, karena peralihannya memang baru dilakukan dan tentunya perlu sosialisasi ke pemerintah daerah," kata dia.
Sebelum sidak, Khofifah menghadiri acara yang diadakan pengasuh Pondok Pesantren Aswaja di Desa Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
