Kan ada tanggapan UNHCR, nah itu aja yang kita pegang"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan pihaknya telah meminta klarifikasi kepada Australia terkait dugaan bahwa petugas negara itu membayar penyeludup untuk menolak pengungsi masuk dan untuk mengarahkan kapal pengungsi masuk Indonesia.

"Ya kami baru mengetahuinya, makanya kemarin kami minta klarifikasi (kepada Australia)," kata AM Fachir ketika dikonfirmasi wartawan sebelum menghadiri Rapat Kabinet di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin.

Dia mengatakan bahwa pihaknya memegang tanggapan Badan PBB yang mengurusi pengungsi (UNHCR) agar tidak menutup para pengunsi memasuki negaranya.

"Kan ada tanggapan UNHCR, nah itu aja yang kita pegang," kata AM Fachir.

Dia juga mengatakan hingga saat ini pihaknya belum bisa mengambil posisi karena masih menunggu klarifikasi resmi Australia.

Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott tidak membantah dugaan bahwa petugas Australia membayar penyelundup pengungsi, yang berniat memasuki perairan Australia, agar mengarahkan kapalnya kembali ke Indonesia dan tidak jadi masuk ke Australia.

Dalam wawancara dengan radio 3AW, Jumat pagi, PM Abbott menegaskan bahwa pihak keamanan pemerintah Australia akan melakukan segala cara untuk menghentikan perahu pengungsi melaju menuju Australia.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa pada pekan lalu, petugas Australia membayar penyelundup pengungsi 40.000 dolar Australia atau setara dengan Rp420 juta (sedolar Australia setara Rp10.500), sebagai cara mencegah kapal itu masuk ke perairan utara Australia dan kembali ke Indonesia.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015