Denpasar (ANTARA News) - Lamanya harapan hidup di Indonesia rata-rata 65 tahun, jauh di bawah rata-rata yang dicapai Jepang maupun Amerika Serikat yang telah mencapai 80 tahun. "Orang Indonesia umur 50 tahun saja sudah tidak berdaya, bahkan tulang-tulang kropos. Berbeda dengan masyarakat Jepang, meskipun usianya telah menginjak 70 tahun namun tetap produktif dan ingatannya masih baik," kata Ketua Pusat Studi Kedokteran Anti Penuaan FK Unud, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, di Denpasa, Jumat. Ia mengatakan tingginya usia harapan hidup bagi masyarakat negara maju berkat menerapkan konsep anti penuaan, baik dalam pola hidup yang dijalaninya sehari-hari maupun lewat perawatan dan pengobatan medis. "Konsep anti penuaan yang diterapkan seseorang mampu meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran, meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh, fungsi biologis tetap optimal sehingga kualitas hidup sangat bermakna pada usia senja (lansia)," ujar Wimpie. Ia menambahkan kualitas hidup yang bagus, meskipun usianya d atas 75 tahun, masih tetap produktif dan bisa berkarya untuk menghasilkan sesuatu bermanfaat. Proses penuaan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dari dalam tubuh yaknigaya hidup, di samping faktor olahraga, istirahat yang cukup dan juga faktor keracunan. "Semakin banyak makanan yang mengandung racun dikonsumsi ke dalam tubuh, semakin pendek umur harapan hidup, bahkan di usia senja cenderung tidak berdaya," ujar Wimpie. Hal lain yang tidak kalah penting proses anti penuaan itu juga sangat dipengaruhi oleh persediaan hormon serta kecukupan vitamin dalam tubuh. Sedangkan proses perawatan terhadap anti penuaan menekankan pada disiplin ilmu kedokteran, yakni pendeteksian dini, pencegahan, pengobatan dan mengembalikan kondisi tubuh agar tetap sehat, ujar Wimpie. (*)

Copyright © ANTARA 2007