Samarinda (ANTARA News) - Dua maskapai yakni Aviastar dan Susi Air saat ini melayani jalur penerbangan perintis untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pinggiran dan pedalaman kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Informasi yang diperoleh Antara di Samarinda, Kaltim, Senin, menyebutkan Maskapai Aviastar lebih dulu membuka penerbangan perintis rute Bandara Temindung Samarinda menuju Bandara Uyang Lahay, Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kutai Timur, pada September 2013.

Pembukaan rute ini berdasarkan SKEP Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nomor Kp 411/2012 tanggal 8 November 2012 tentang rute penerbangan Sangatta-Balikpapan dan Samarinda-Muara Wahau.

Sedangkan Maskapai Susi Air mulai membuka rute penerbangan yang sama pada Juni 2015, tetapi masih berstatus uji coba.

Masing-masing maskapai itu melayani penerbangan sekali dalam seminggu, yakni Selasa untuk Aviastar dan Jumat untuk Susi Air, dengan harga tiket sekitar Rp400 ribuan perorang.

"Sejak Juni lalu, Maskapai Susi Air sudah dua kali mendarat di Bandara Uyang Lahay," kata staf Maskapai Susi Air Cabang Samarinda, Yudi.

Menurut ia, Maskapai Susi Air mendapat kontrak dari pemerintah untuk jangka waktu selama satu tahun dengan menggunakan pesawat kecil berkapasitas 12 penumpang penumpang.

Hingga saat ini, lanjutnya, Maskapai Susi Air belum secara terbuka menyampaikan kepada masyarakat terkait pembukaan rute penerbangan tersebut, karena sifatnya masih dalam tahap uji coba.

"Salah satu kendala utama yang kami hadapi adalah landasan ancang Bandara Uyang Lahay yang hingga sekarang masih tanah. Bahkan, pesawat tidak bisa mendarat kalau kondisi tanah landasan basah setelah diguyur hujan," ujarnya.

Camat Kongbeng Furkani mengakui pembukaan dua penerbangan perintis, yang meskipun hanya dua kali seminggu, sangat membantu keterisolasian warga pedalaman Kutai Timur dalam memperoleh akses transportasi.

"Perhatian pemerintah terhadap masyarakat di pedalaman Kutai Timur patut diapresiasi. Sekarang masyarakat di sekitar wilayah Kongbeng, Muara Wahau dan Telan, termasuk para karyawan hingga investor tidak lagi kesulitan transportasi ke Samarinda, karena ada pilihan naik pesawat yang lebih cepat atau menggunakan jalan darat yang jaraknya cukup jauh," katanya.

Pewarta: Arumanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015