Mataram (ANTARA News) - Harga ikan laut di pasar tradisional Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), naik karena banyak nelayan tidak berani melaut dalam sepekan terakhir. Pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Selaparang Mataram, mengimbau kepada nelayan untuk tidak melaut hingga pekan depan, karena cuaca buruk dan angin kencang berkekuatan 35 knot sewaktu-waktu bisa terjadi. Menurut pemantauan ANTARA News di Mataram, Minggu, saat sekarang ini ikan laut sangat sedikit dijual di pasar tradisional sehingga harganya cukup mahal. Misalnya di Pasar Kebon Roek, Muhajirin dan Pasar Ampenan yang biasanya terdapat lebih dari 40 pedagang ikan laut, namun kini hanya sekitar 20 orang atau berkurang 50 persen. Salbiah (20) salah seorang pedagang ikan di Pasar Muhajirin menyebutkan, untuk mendapat ikan segar yang baru naik dari laut harus berangkat ke Pantai Ampenan sekitar pukul 05.30 Wita atau selesai salat Subuh. Setelah angin kencang atau cuaca buruk dalam sepekan ini, ikan laut sangat jarang karena nelayan sebagian besar tidak berani melaut. Biasanya dia dapat membeli ikan laut hingga 25 kilogram, tetapi sekarang hanya lima kilogram itupun sudah untung, sementara harga ikan seperti ikan tenggiri yang sebelumnya Rp30.000 per-kg kini bisa mencapai Rp45.000 per-kg. Demikian juga berbagai jenis ikan lainnya seperti pencaran, selah dan balang-balang harganya sekitar Rp20.000 per-kg sebelumnya hanya Rp10.000 - Rp15.000 per-kg. Saat ini lebih dari 1.000 orang nelayan di Ampenan Selatan, Utara dan Ampenan Tengah tidak melaut akibat cuaca buruk. Untuk mengisi kekosongan waktu, para nelayan memanfaatkan waktu memberbaiki berbagai peralatan tangkapnya.(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007