Jakarta (ANTARA News) - Himpunan perusahaan pemilik smelter meminta agar Menteri Perindustrian mendukung pembentukan asosiasi, yang rencananya bernama Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Indonesia atau Indonesian Smelter Processing Association.

"Tujuannya supaya bisa mendapatkan kepastian bahan baku. Karena sekarang ini, dengan sudah dilarangnya hasil tambang mineral diekspor, maka pengolahan dan pemurnian dilakukan di dalam neger," kata salah satu inisiator, Direktur PT Delta Prima Steel Haykel Hubies saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Haykel mengatakan, sebagai industri pionir, perusahaan pemilik smelter mengalami masa transisi, di mana sebelumnya, bahan baku hasil tambang boleh diekspor dengan spesifikasi apapun, saat ini hal tersebut dilarang berdasarkan Undang-undang No 24 th 2009 tentang Mineral dan Batu Baru.

Haykel mengatakan saat ini terdapat 25 perusahaan pemilik smelter, dimana sekitar 14-16 perusahaan sudah beroperasi melakukan kegiatan smelter dan sisanya masih dalam rangka penyelesaian pembangunan fasilitas smelter.

Sebanyak 25 anggota yang akan menjadi anggota asosiasi itu terdiri dari perusahaan pengolahan baja, tembaga, alumina, mangan, daan nikel.

Rinciannya, enam perusahaan dari pengolahan smelter menjadi baja, empat perusahaan mengolah menjadi tembaga, tiga perusahaan mengolah menjadi alumina, satu perusahaan mengolah mangan, 11 perusahaan pengolahan nikel.

Adapun perusahaan smelter besi baja adalah Pt Krakatau Posco, PT Meratus Jaya, PT Sebuku Iron Laterictic Ores (SILO), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Gunung Steel Group, dan PT Delta Prima Steel. Adapun perusahaan pengolahan smelter menjadi tembaga adalah PT Smelting, PT Timah, PT Tinindo Internusa, PT Refined Bangkadin.

Perusahaan smelter pengolahan alumina antara lain PT Indonesia Chemichal Alumina, PT Well Harvest, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Perusahaan pengolahan mangan adalah PT Indotama Ferro Alloys.

Terakhir, sebelas perusahaan smelter pengolahan menjadi nikel adalah Antam, PT Vale Indonesia Tbk, PT Fajar Bakti Lintas Nusantara, PT Bintang Smelter Indonesia, PT Macika Mineral Industri, PT Sulawesi Miningt Investment, PT Cahaya Modern Metal Industry, PT Bintang Timur Steel, PT Century Metalindo, PT Indoferro, PT Karyatama Konawe Utara.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015