Jakarta (ANTARA News) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Indonesia, Selasa, menandatangani nota kesepahaman tentang audit lingkungan dengan BPK Thailand dan Brunei Darussalam, disaksikan perwakilan BPK Malaysia. Ketua BPK Anwar Nasution menyatakan tujuan kesepakatan tersebut adalah meningkatkan hubungan kerjasama di bidang audit sektor publik dengan penekanan pada area kebutuhan dan tantangan kawasan. "Pada saat ini, yang akan menjadi perhatian bersama adalah masalah audit lingkungan berupa audit atas bencana alam, seperti, tsunami, gempa, banjir, luapan lumpur, pencemaran udara, kebakaran hutan, juga yang berkaitan dengan kelestarian keragaman hayati," kata Anwar seusai penandatanganan nota itu di kantor BPK. Dalam naskah itu, Ketua BPK Thailand diwakili Khunying Jaruvan Maintaka, Ketua BPK Brunei Darussalam diwakili Datin Paduka Hajjah Salmah, dan BPK Indonesia oleh Anwar Nasution. Penandatanganan naskah itu juga disaksikan auditor dari BPK Malaysia Tan Sri Dato Setia. Menurut Anwar, BPK Malaysia menyepakati kerjasama tersebut, namun belum turut menandatangani, karena masih menunggu penyelesaian persiapan ahir dari pemerintahnya. Dalam perkembangan kerjasama negara tersebut, kata Anwar, beberapa bidang lain diusulkan BPK keempat negara itu untuk diadakan kerjasama, yakni audit kinerja, pajak, flu burung, dan investigatif. Lingkup kerjasama keempat negara itu kelak meliputi pertukaran informasi, pengetahuan dan keahlian untuk pengembangan metodologi pengawasan keuangan negara, kerjasama peningkatan mutu pegawai, pertukaran keahlian dan pengalaman dalam teknologi informasi, yang berhubungan dengan pemeriksaan, dan mengadakan penelitian bersama dalam pemeriksaan. Nota kesepahaman itu ditandatangani bersamaan dengan hari ulang tahun ke-60 BPK. Auditor negara tetangga dijadwalkan menjadi pembicara pada seminar sehari Pemeriksaan Sektor Publik hari Selasa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007