Jakarta (ANTARA News) - MPR RI bersama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menandatangani nota kesepahaman soal sosialisasi 4 pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Ketua MPR RI  Zulkifli Hasan dalam sambutannya mengatakan penandatanganan nota kesepahaman ini sangat penting. Menurut Zulkifli hal tersebut bentuk kesungguhan untuk hidup berbangsa dan bernegara.

"Kami memandang kegiatan sosialisasi 4 pilar MPR sekaligus penandatanganan nota kesepahaman antara MPR dengan HKBP sangat penting, sebagai wujud kebersamaan dan kesungguhan kita sebagai anak bangsa dan umat beragama dalam menciptakan tatanan Indonesia yang penuh dengan kemajuan, harmoni dan kedamaian," kata Zulkifli ‎di Gedung Sopo Marpingkir HKBP, Jakarta, Senin.

Zulkifli menuturkan, sebagai bangsa yang besar dan diisi oleh berbagai suku dan agama, Indonesia bisa tetap kokoh dalam bingkai NKRI jika tetap saling toleransi. Di mana, sikap toleransi di Indonesia sudah dikenal luas oleh dunia internasional.

"Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, Indonesia telah lama dikenal ‎oleh dunia internasional sebagai bangsa yang ramah dan toleransi.‎ Hal itu akar membangun tatanan bangsa ini dalam azas kekeluargaan dan musyawarah mufakat," tutur dia.

Zulkifli mengakui, jika di Indonesia pernah terjadi beberapa kali tindak‎ kekerasan berkedok agama. Namun demikian, di seluruh  dunia, Indonesia menjadi negara toleran yang paling tinggi.

‎ "Harus kita akui secara realistis, tidak kekerasan komunal berlatarbelakang agama memang pernah terjadi di indonesia namun untuk praktik-praktik kehidupan rasa toleransi yang tinggi antar umat beragama, Indonesia adalah tempatnya," ujarnya.

Ketua Umum Partai Amanat (PAN) ini menyatakan, melalui kesempatan ini pihaknya berharap jemaat HKBP khususnya bisa mengaplikasikan 4 pilar ini dalam kehidupan sehari-hari.

‎"Melalui forum sosialisasi ini, sekali lagi saya mengharapkan kepada saudara sekalian jemaat HKBP untuk lebih mendalami, memahami serta menyebarluaskan 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara," demikian Zulkifli Hasan.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015