Kalau untuk rakyat kecil, kapan lagi pakai baju baru kalau tidak saat Lebaran
Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai penggunaan pakaian baru dan menghidangkan masakan khas Lebaran adalah wajar dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.

"Kalau untuk rakyat kecil, kapan lagi pakai baju baru kalau tidak saat Lebaran. Kemungkinan mereka beli baju baru hanya setahun sekali. Jadi, ini hal yang wajar, bukan tindakan konsumtif," kata Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI Slamet Effendy Yusuf kepada Antara News di Jakarta, Kamis.

Effendy mengatakan, luapan kegembiraan dalam menyambut Hari Kemenangan setelah sebulan berpuasa dengan hidangan istimewa atau mengenakan pakaian baru tidak akan menghilangkan makna Idul Fitri.

Menurut dia, menggunakan pakaian baru yang bersih dan wangi adalah ungkapan kaum muslim Indonesia yang akan kembali fitri atau kesucian diri.

"Sebetulnya, ketupat, opor, baju Lebaran itu merupakan tradisi khas Islam di Indonesia yang belum tentu ditemukan di negara lain," kata Effendy.

Sehingga, lanjutnya, jika masyarakat muslim Indonesia kehilangan tradisi itu, akan terasa ada yang hilang. "Oleh karena itu, janganlah disebut sebagai tindakan konsumtif," simpul Effendy.


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015