Jakarta (ANTARA News) - Industri mebel dan kerajinan Indonesia membidik pasar Tiongkok dalam upaya mengembangkan pasar ekspor non tradisional.

"Kami mau garap pasar Tiongkok. Tidak mudah masuk pasar Tiongkok, karena negara tersebut merupakan produsen mebel dan kerajinan terkuat di dunia," kata Sekjen Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) Abdul Sobur di Jakarta, Selasa.

Sobur mengatakan, potensi pasar mebel dan kerajinan di Tiongkok secara keseluruhan mencapai 80 miliar dollar AS, sementara Indonesia menargetkan mampu meraup 300 juta dollar AS dari potensi tersebut.

Dengan demikian, lanjut Sobur, angka tersebut akan berkontribusi terhadap nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia yang saat ini berada pada angka 2 miliar dollar AS menjadi 2,3 milliar AS atau mendekati target 5 miliar dollar AS pada 2019.

Namun, tambahnya, Indonesia perlu memasarkan produk-produk yang tidak mampu diproduksi oleh industri mebel dan kerajinan Tiongkok yang sudah sangat masif, sehingga berpeluang merebut pasar di sana.

"Contoh produk yang mungkin tidak bisa dibuat di Tiongkok misalnya produk yang berbasis kayu jati, ukir-ukiran, akar-akaran yang dibuat jadi meja. Itu Indonesia bisa masuk dan mencari peluang," ujar Sobur.

Menurut Sobur, Tiongkok merupakan pasar baru bagi industri mebel dan kerajinan Indonesia, sehingga Amkri akan membawa 20 pengusaha mebel dan kerajinan untuk mengikuti pameran di Tiongkok untuk penetrasi pasar di sana.

Dalam pengembangan industri nasional, industri mebel dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, berdaya saing global, sebagai penghasil devisa negara serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan dan didukung oleh sumber bahan baku berupa kayu, rotan maupun bambu. 

Daya saing industri mebel dan kerajinan Indonesia di pasar global terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan serta didukung oleh keragaman corak dan desain yang berciri khas lokal serta ditunjang oleh SDM yang cukup kompeten.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015