Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo ditutup 0,42 persen lebih rendah pada Selasa, karena adanya aksi ambil untung serta karena langkah bank sentral Tiongkok mendevaluasi mata uang yuan sehingga memunculkan kekhawatiran tentang ekonomi nomor dua di dunia itu.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo berakhir turun 87,94 poin menjadi 20.720,75, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama melemah 0,22 persen atau 3,69 poin menjadi 1.687,60, sebut AFP.

Bank sentral Tiongkok pada Selasa mendevaluasi yuan hampir dua persen terhadap dolar AS, sebagai upaya otoritas setempat berusaha untuk mendorong reformasi pasar dan meningkatkan perekonomian.

Langkah mengejutkan itu menandai penurunan terbesar sejak Tiongkok mereformasi sistem mata uangnya pada 2005 dengan melepas pematokan yuan -- juga dikenal sebagai renminbi (RMB) -- dari greenback.

Tiongkok "pada dasarnya telah mensubsidi seluruh dunia dengan mempertahankan mata uangnya tinggi dan tidak mengatakan atau melakukan terlalu banyak tentang depresiasi mata uang lainnya," Khiem Do, kepala strategi multi-aset di Baring Asset Management, mengatakan kepada Bloomberg News.

Di psar saham Tokyo, Kyushu Electric Power turun 5,41 persen menjadi 1.607 yen setelah mengakhiri penutupan program nuklir Jepang dengan menghidupkan kembali reaktor nuklir pada Selasa.

Sementara saham Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, turun 1,75 persen menjadi 55.550 yen, Toyota merosot 0,27 persen menjadi 8.122 yen, sementara Nintendo naik tipis 0,35 persen menjadi 24.685 yen.

Sumitomo Metal Mining melonjak 3,89 persen menjadi 1.667 yen karena harga tembaga menguat dari tingkat terendah enam tahun.

Di pasar mata uang, dolar diambil 124,81 yen pada Selasa terhadap 124,72 yen di New York pada Senin sore.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015