Koordinator Iptekmas Puslitbang Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Endhay Kusnendar di Temanggung, Selasa, mengatakan Temanggung merupakan salah satu kabupaten dari 12 daerah yang menjadi percontohan budidaya aquaponik yamina bumina.
Ia menyebutkan selain Temanggung yang mendapatkan bantuan program ini, antara lain Pekanbaru, Makassar, Palangkaraya, Pacitan, Bogor, Bandung, dan Pandeglang.
Ia menuturkan setiap lokasi pengembangan sistem aquaponik yamina bumina menerima bantuan sekitar Rp200 juta. Bantuan tersebut untuk pengadaan paket-paket budidaya, terdiri atas kolam, benih, dan pakan.
Ia menjelaskan dalam sistem aquaponik yamina bumina, air limbah dari kolam ikan digunakan untuk tanaman sayuran dan buah-buahan dengan memanfaatkan lahan sempit. Pada sistem ini, pembudidaya bisa memperoleh hasil dari budidaya ikan, sekaligus memetik hasil dari budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan.
"Selain ikan dapat menghasilkan berbagai sayuran dan buah seperti sawi, terung, dan strowberry. Dengan demikian, diharapkan penghasilan yang diperoleh pembudidaya ikan lebih meningkat," katanya.
Ia mengatakan hasilnya lebih menguntungkan, selain bisa untuk budidaya ikan lele, nila, maupun ikan hias. Bisa juga panen sayuran dan buah. Sistem ini cocok untuk hoby, lebih cocok dikembangkan di perkotaan dengan memanfaatkan lahan sempit.
Ia menuturkan dengan menggunakan sistem ini daya tampung kolam lebih banyak, pada kolam ukuran satu meter persegi biasanya hanya untuk 100 ekor lele, dengan sistem ini bisa 500 ekor lele per satu meter persegi.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Muhammad Hadi mengatakan bantuan untuk pengembangan sistem budi daya aquaponik yamina bumina diserahkan pada kelompok pembudidaya ikan Mina Raharjo, Kelurahan Kertosari, Temanggung.
"Ada sembilan kolam ikan yang dibangun, lengkap dengan budi daya sayur dan buah. Pada tiap kolam ditebar benih 4.000 ekor lele," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
