Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan, Rabu, mengumumkan akan melakukan serangkaian pelatihan militer bersama Amerika Serikat menggunakan persenjataan berat dan peluru tajam, sebagai bagian dari tanggapan atas ledakan ranjau darat baru-baru ini yang dinyatakan dilakukan Korea Utara.

Empat pelatihan itu --melibatkan tank, mortir, helikopter tempur dan pesawat pengebom-- digelar dalam beberapa pekan mendatang di kawasan sekitar 30 kilometer selatan Korut.

"Ini akan menunjukkan kesiapan kita untuk membalas setiap aksi provokatif termasuk aksi agresi berbahaya seperti serangan ranjau darat," kata juru bicara kementerian, seperti dilaporkan AFP.

Pelatihan pertama akan dilakukan pada Rabu, dan pelatihan terakhir akan dilakukan pada penghujung Agustus.

Pelatihan tersebut akan dilakukan terpisah dengan pelatihan gabungan tahunan skala penuh "Ulchi Freedom" yang dimulai Senin depan dan berlangsung dua pekan.

Pelatihan tahunan itu selalu memantik peningkatan ketegangan militer dengan negara nuklir Korut, yang berulangkali mengecamnya sebagai latihan untuk penyerbuan.

Korsel berjanji bahwa Korut akan membayar mahal atas ledakan ranjau yang melukai dua tentara yang tengah berpatroli di perbatasan pekan lalu.

Militer mengatakan hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tentara Korut menyusup melintasi perbatasan untuk menanamkan ranjau itu di sepanjang jalur patroli.

Pyongyang belum memberikan tanggapan atas tuduhan itu.

Korsel meningkatkan keamanan perbatasan setelah insiden ledakan itu --setelah situasi tenang selama lebih dari satu dekade-- memulai kembali penyiaran pesan-pesan propaganda ke arah Korut menggunakan pengeras suara yang dipasang di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan.
(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015