"Hal ini diperlukan agar proses distribusi dari berbagai sentra produksi nasional bisa berjalan efisien ke pusat-pusat konsumsi nasional," kata Rofi melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, apabila hal tersebut bisa segera diwujudkan maka konsumen akan mendapatkan harga yang lebih terjangkau dan peternak pun akan mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal.
Rofi mengemukakan kelangkaan daging sapi yang terjadi saat ini karena adanya ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan konsumen.
Dia mengemukakan situasi tersebut dikhawatirkan menjadi siklus tahunan apabila produksi daging sapi lokal tidak maksimal dan impor akan menjadi solusi untuk menstabilkan tata niaga daging sapi nasional.
"Pada umumnya kenaikan (harga) tersebut sulit untuk diturunkan kembali, kecuali ada intervensi kebijakan reaksioner seperti impor dan pelepasan stok," ujarnya, mencontohkan.
Kelangkaan dan mahalnya daging sapi, sambung Rofi, akan terus berlangsung selama perubahan harga yang cepat tidak diimbangi dengan perubahan pada sisi produksi.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
