Tapaktuan, Aceh (ANTARA News) - Bandara T Cut Ali di Kabupaten Aceh Selatan diselimuti asap sebagai akibat kebakaran hutan di Sumatera, sehingga jadwal penerbangan terganggu.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara T Cul Ali, Sutrisno di Tapaktuan Sabtu mengakui bahwa akibat pengaruh asap telah menyebabkan aktivitas penerbangan di Bandara T Cut Ali terganggu.

"Kondisi ini (pengaruh asap) tentu mengganggu penerbangan, setidaknya pada hari Jumat (4/9), dua jadwal penerbangan Susi Air yakni yang membawa rombongan Gubernur Aceh dari Banda Aceh terlambat dari Jadwal sedangkan penerbangan Susi Air dari Bandara Kualanamu, Sumut, yang rencananya membawa Bupati Aceh Selatan beserta istri gagal berangkat karena pengaruh asap tebal," kata Sutrisno.

Menurutnya, jika kondisi asap yang menyelimuti bandara visibilitinya sudah kurang dari lima kilometer, maka hal itu secara otomatis telah mengganggu jadwal penerbangan.

"Jika visibilitinya sudah kurang dari 5 km, maka kondisi itu langsung kami laporkan kepada awak pesawat (pilot), sehingga mereka dapat mempertimbangkan apakah dapat melakukan penerbangan atau tidak setelah mengkaji dari sisi keamanan dan keselamatan," ujarnya.

Meskipun demikian, sambungnya, pengaruh asap yang menyelimuti Bandara T Cut Ali belum tergolong sangat berbahaya sehingga dapat menggagalkan penerbangan, karena asapnya masih ada kemungkinan terus berkurang setelah ditunggu.

"Seperti pada penerbangan pesawat Susi Air yang membawa rombongan Gubernur Aceh, estimasi kami pesawat baru bisa berangkat pada pukul 08.30 WIB karena pada jam itu asap sudah mulai berkurang, meskipun terlambat beberapa menit dari jadwal yang telah ditetapkan, namun pesawat tetap bisa berangkat," kata Sutrisno.

Sementara itu, petugas BMKG Kantor Cabang Nagan Raya, Edi Darlufti mengatakan, asap tebal yang menyelimuti hampir seluruh wilayah di Pulau Sumatera akibat terjadi kebakaran hutan di Pekanbaru, Riau dan Sumatera Barat.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada pihak penerbangan agar bersikap ekstra hati-hati dalam melakukan aktivitas penerbangan dalam beberapa hari ini.

"Karena kondisi ini (asap) sangat membahayakan penerbangan. Kondisi seperti ini terjadi dihampir semua bandara di Pulau Sumatera," ujarnya.

Menurut dia, penyebab asap itu bisa sampai ke Kabupaten Aceh Selatan dan beberapa kabupaten lainnya di Aceh, karena dibawa oleh hembusan angin.

"Kondisi tersebut baru akan benar-benar pulih kembali, jika dalam beberapa hari ini turun hujan lebat, jika tidak maka asap tersebut diperkirakan masih menyelimuti wilayah udara Pulau Sumatera, meskipun intensitasnya terus berkurang," katanya.

Pewarta: Anwar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015