Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah mencatat sebanyak 50 penerbangan dibatalkan dan 80 lain ditunda keberangkatannya akibat kabut asap yang semakin pekat di daerah itu. 

Data pembatalan dan penundaan penerbangan itu terjadi sejak pada 22 Agustus-6 September 2015 dan masih sampai sekarang ini, kata Kabid Transportasi Udara Dishub Kalimantan Tengah, M Kasturi, di Palangka Raya, Selasa.

"Kalau penerbangan yang dibatalkan itu ada rute Palangka Raya ke Jakarta, Palangka Raya ke Balikpapan, Palangka Raya ke Pontianak, maupun Palangka Raya ke Pangkalan Bun," ucap dia.

Mengenai penundaan keberangkatan yang dialami 80 maskapai penerbangan, berdasarkan data Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah, biasanya dari 30 menit hingga 8 jam 30 menit dari jadwal yang ditentukan.

Kasturi mengatakan, maskapai yang biasanya dibatalkan dan menunda penerbangan didominasi Garuda, Susi Air dan Kalstar karena rutenya cenderung dilanda kabut asap dan jarak pandang tidak sesuai standar.

"Pembatalan dan penundaan penerbangan biasanya terjadi pada pagi dan siang hari yang jarak pandangnya di bawah 700 meter. Kalau sore hingga malam cenderung cerah dan jarak pandang di atas standar," ucapnya.

Melihat kondisi tersebut dan semakin pekatnya kabut asap selama dua pekan ini, Dishub Kalteng menyarankan agar status Siaga Darurat Asap menjadi Tanggap Darurat Asap.

"Kami berharap status Tanggap Darurat segera ditetapkap. Kondisi kabut asap sekarang ini sudah sangat pekat," kata kasturi.

Dia mengaku sekarang ini sedang was-was, karena jamaah calon haji dari provinsi ini harus sudah sampai di Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan pada pukul 04.00 WIB Rabu (9/9).

"Jamaah haji pada Selasa (8/9) malam diberangkatkan, semoga tidak terjadi kabut asap. Mari kita sama-sama berdoa. Jangan sampai jamaah kita terlambat tiba di Banjarmasin," demikian Kasturi. 

Pewarta: Jaya Manurung
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015