Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan menyatakan investasi Tiongkok sebesar Rp1000 triliun sebagaimana yang dijanjikan, hingga Juni 2015 baru terealisasi sebesar kurang dari 4 persen




“Bahkan, realisasi itu kurang dari 2% atau hanya sekitar Rp3 triliun. Padahal, Tiongkok sudah gembar-gembor mau investasi ratusan triliun pada beberapa proyek nasional. Hasilnya, nol besar,” kata Heri Gunawan di Gedung DPR RI di Jakarta, Senin.




Rendahnya investasi Tiongkok sebagaimana yang dijanjikan, diharapkan tidak ada hubungannya dengan berbagai deregulasi yang akhir-akhir ini gencar dilakukan, seperti penghapusan kewajiban berbahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing, kepemilikan properti oleh asing. Apalagi, Tiongkok dikenal sebagai negara yang mau berinvestasi dengan berbagai persyaratan sendiri, antara lain pekerja-pekerja mereka yang meng-handle proyek-proyek yang jadi objek investasinya.




“Jika itu yang menjadi penghambat, maka negara jangan kalah. Jangan korbankan kepentingan warga kita yang masih banyak menganggur untuk kepentingan asing yang merugikan. Masih banyak alternatif lain seperti negara Jepang, Korea Selatan, bahkan negara-negara asia lainnya, yang sebetulnya lebih mampu merealisasikan investasinya. Tidak sekadar komitmen di atas kertas,” pungkas Heri Gunawan.



Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015