Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Kabut asap kebakaran lahan yang mengganggu penerbangan membuat sebagian warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, batal mudik lebaran Idul Adha.

"Saya sudah beli tiket, tapi karena penerbangan tidak bisa akibat kabut asap, akhirnya saya batal pulang, padahal saya sudah mengambil cuti," kata Ragil, warga Sampit, Selasa.

Pria anggota Polri ini sudah jauh hari berniat pulang ke kampung halamannya di Semarang menjelang lebaran Idul Adha. Namun rencana kandas karena penerbangan di Sampit belum menentu akibat kabut asap.

"Kemarin bahkan ada calon penumpang lain yang terpaksa ikut kapal dan baru tiba malam Minggu di Semarang, padahal siang harinya mereka merayakan perkawinan di sana. Mudah-mudahan saja kabut asap ini segera berakhir," harap Ragil.

Ferdi, warga yang hendak menuju Surabaya, terpaksa terbang melalui Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan terlebih dulu harus menempuh perjalanan darat selama delapan jam dari Sampit.

"Tidak ada pilihan lagi. Mau terbang lewat Palangka Raya juga tidak bisa karena di sana kondisinya sama parah dengan di Sampit. Kalau pakai kapal laut cukup lama padahal saya harus pulang cepat ke Surabaya," katanya.

Pantauan satelit, sudah 241 titik panas terpantau di Kotim pada Selasa pagi. Hanya dua kecamatan di wilayah ini yang bebas titik panas.


Pewarta: Norjani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015