Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Seekor orangutan (pongo pygmaeus morio) masuk permukiman penduduk di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, karena hutan tempat habitatnya terus menyusut akibat terbakar.

"Sudah beberapa hari ini orangutan itu berkeliaran di hutan sekitar sini. Dia terlihat makan dedaunan di atas pohon karena tidak ada lagi yang bisa dimakan, tapi saat malam mungkin orangutan itu turun ke permukiman mencari makan, makanya kami takut orangutan itu menyerang kami," kata Jitu, warga Sampit, Minggu.

Orangutan kesasar ke sekitar lokasi pembangunan water boom kompleks Wengga Metropolitan Kecamatan Baamang dan diperkirakan berusia sekitar 11 tahun. Kebakaran parah dalam dua bulan terakhir membakar hutan tempat satwa langka yang dilindungi ini bersarang.

Orangutan berusaha menyelamatkan diri dengan kabut ke hutan kecil yang masih tersisa di sekitar perumahan penduduk.

Orangutan cenderung pemalu dan berusaha menghindari manusia, namun karena habitatnya rusak, mereka turun ke perkebunan hingga permukiman untuk mencari makan dan bertahan hidup.

Kepala Pos Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sampit, Muriansyah yang datang ke lokasi, mengaku sudah melaporkan masalah ini kepada pimpinannya di Pangkalan Bun. Tim penyelamat berencana  datang ke Sampit esok Senin.

"Kami tidak memiliki perlatan yang memadai untuk mengevakuasi orangutan itu, makanya kami minta bantuan dari kantor di Pangkalan Bun. Kami mengimbau masyarakat waspada dengan orangutan yang berkeliaran tersebut. Tutup pintu dan jendela," imbau Muriansyah.

Menurut dia, orangutan yang kelaparan bisa berubah beringas sehingga penduduk harus lebih waspada agar tidak terjadi kontak yang dapat menimbulkan cedera dan luka.

Pewarta: Norjani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015