Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menginstruksikan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Jeddah mempercepat proses identifikasi warga negara Indonesia yang menjadi korban tragedi di Mina, Arab Saudi.

"Menlu Retno instruksikan Tim Konsuler KJRI Jeddah untuk mengintensifkan dukungan bagi Panitia Haji dalam melakukan percepatan identifikasi dan penanganan korban insiden Mina," kata Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Selasa.

Iqbal mengatakan meski sedang menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri terus memantau perkembangan penanganan korban melalui Tim Kedutaan Besar RI Riyadh dan KJRI Jeddah yang berada di Makkah dan Mina.

Dia mengatakan, sejak 25  September Tim Konsuler KJRI Jeddah sudah menuju Mina dan menggunakan jaringan kerja yang selama ini digunakan dalam memberikan perlindungan bagi WNI untuk membuka akses kekonsuleran ke fasilitas dan informasi yang dibutuhkan.

"Melalui akses kekonsuleran tersebut upaya identifikasi korban WNI mengalami percepatan yang signifikan. Selain itu, data yang diperoleh juga lebih terverifikasi," ujar dia.

Iqbal menyebutkan pada Selasa (29/9) Tim Kekonsuleran KJRI Jeddah akan mengakses seluruh data korban insiden Mina.

"Hal itu kemungkinan dapat dilakukan sebagai hasil pendekatan Tim Konsuler KJRI Jeddah kepada Tim Forensik Arab Saudi yang kemarin telah memberikan lampu hijau akses kepada data-data tersebut," katanya.

Seluruh jenazah jemaah haji yang meninggal dunia saat berdesak-desakan di jalur di Mina menuju Jamarat setibanya di rumah sakit langsung diambil gambarnya serta dicatat tanda-tanda fisiknya, diambil sidik jarinya dan diberi nomor.

Data-data tersebut disimpan dan dijadikan rujukan bagi Tim Forensik Arab Saudi untuk melakukan identifikasi.

"Dengan dibukanya akses kepada data tersebut dan berbekal pemahaman dasar forensik, Tim Kekonsuleran dan Perlindungan WNI KJRI Jeddah diharapkan dapat melakukan verifikasi data dan mempercepat identifikasi terhadap WNI yang menjadi korban," ujar Iqbal.

"Diharapkan setelah pemberian akses tersebut, Panitia Haji dapat segera merilis data yang lebih komprehensif mengenai WNI yang menjadi korban insiden di Mina, khususnya data WNI yang meninggal dunia," tambah dia.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015