Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping di Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan jarak pandang di Kota Padang pada Kamis pagi hanya sekitar 1.000 meter akibat kabut asap.

"Ini terjadi akibat kabut asap kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi menyebabkan daerah ini kembali diselimuti asap," kata Analis Cuaca BMKG Ketaping Jeni Andrea saat dikonfirmasi di Padang, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan satelit saat ini terdeteksi 168 titik panas di Sumatera Selatan serta 18 titik di Jambi.

"Karena angin berembus dari selatan ke tenggara menyebabkan Sumbar menerima kabut asap kiriman," lanjut dia.

Menurutnya ketebalan kabut asap hanya akan berkurang jika pada sumber titik panas terjadi hujan.

Sementara dalam dua hari ke depan cuaca di Sumbar diperkirakan berawan dan ada peluang hujan dengan intensitas ringan pada dini hari, ujar dia.

Sementara Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sicincin Rizki mengatakan berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang indeks partikel dalam udara mencapai 340ug/m3 atau masuk kategori tidak sehat.

Humas PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau Yosrizal menyampaikan hingga saat ini aktivitas penerbangan masih berjalan normal untuk pendaratan dan lepas landas.

"Jika jarak pandang di bawah 700 meter atau 500 meter baru pendaratan dan lepas landas tidak dapat dilakukan," kata dia.

Salah seorang warga Padang Redo mengatakan kabut asap yang terjadi semakin pekat dibandingkan sebelumnya sehingga ia memilih memakai masker saat berkendara.

Dua hari sebelumnya udara sudah cerah, namun pagi ini kembali diselimuti kabut asap, ujar dia.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015