Perth (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Australia Barat menggelar acara nonton bareng (nobar) laga final Piala Presiden yang mempertemukan Persib dan Sriwijaya FC, Minggu malam.

Sekitar lebih dari 40 orang menyaksikan laga final yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, lewat jaringan internet YouTube yang menyiarkan secara langsung pertandingan tersebut.

Sebelum acara nobar dimulai, Robbie Gaspar hadir sebagai pembicara di acara diskusi santai. Dalam diskusi itu, Robbie dan para pendukung sepakbola Indonesia di Perth berbagi pandangan tentang sepakbola Indonesia.

Menurut Robbie, yang merupakan warga Australia dan pernah bermain di berbagai klub di Indonesia, mengaku sangat kaget waktu pertama kali melihat animo orang Indonesia terhadap sepakbola.

Potensi sepakbola Indonesia demikian besar, tapi sayang saat ini prestasinya sangat merosot ditambah lagi "suspend" kompetisi liga nasional.

Menanggapi vakumnya kompetisi sepakbola di Indonesia, Robbie berpendapat semua pihak pecinta sepakbola di Indonesia harus bersuara agar ada perubahan di lapangan.

Pemain, federasi, klub, pecinta bola, dan pemerintah harus duduk bersama mencarikan solusi agar kompetisi kembali bisa bergulir.

Kegiatan nobar ini turut didukung oleh Asosiasi Pelajar Pasca Sarjana Indonesia di Australia (AIPSSA), KJRI Perth, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA).

Para peserta nobar menikmati suguhan bakso dan beraneka jajanan pasar khas Indonesia seperti singkong dan kacang rebus.

Suasana hangat dan bersemangat terus terpancar di ruangan Aula KJRI Perth, terlebih Persib unggul 2-0 sebelum rehat turun minum.

Robbie sendiri menjagokan Persib dalam laga ini mengingat Persib banyak pemain bagus.

"Persib terlalu kuat dan pengalaman sejak beberapa tahun lalu tim ini sudah solid," katanya.

Robbie adalah salag satu dari deretan pemain asing yang hingga saat ini tidak dibayar gajinya. Saat memperkuat Persema, 5 bulan gaji tidak dibayar dan satu tahun kontrak belum dibayar juga.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015