Jakarta (ANTARA News) - Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak Kamis (1/2) malam dilapokan menewaskan lima orang, dan menyebabkan ratusan ribu warga lainnya mengungsi ke tempat-tempat aman, demikian Posko Bakornas. Lima orang yang tewas akibat banjir tersebut, terdiri dari tiga orang yang tinggal di Jakarta Timur dan dua lainnya di Bekasi, kata Sunardi, petugas Pos Komando Badan Koordinasi Nasional (Posko Bakornas), ketika dihubungi ANTARA News di Jakarta, Sabtu. "Kita akan mendata seluruh korban yang ada, baik yang selamat maupun yang meninggal," katanya. Banjir tahunan kali ini melanda tiga kecamantan di Jakarta Pusat, delapan di Jakarta Timur, tujuh di Jakarta Barat, sembilan di Jakarta Selatan , enam di Jakarta Utara, 16 di Bekasi dan tujuh di Tangerang. Sementara itu, jumlah pengungsi hingga Jumat (2/2) malam mencapai 106.095 orang yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Di Jakarta Pusat terdapat 4.016 pengungsi, Jakarta Timur 13.780 pengungsi, Jakarta Barat 8.525 pengungsi, Jakarta Selatan 19.218 pengungsi, Jakarta Utara 23.344 pengungsi, Bekasi 36.212 pengungsi dan Tangerang sekitar 1.000 pengungsi. Selain korban jiwa, banjir juga merendam puluhan ribu rumah penduduk termasuk 1.004 unit rumah di Jakarta Pust, 3.445 di Jakarta Timur, 1.844 di Jakarta Barat, 3.443 di Jakarta Selatan, sekitar 4.500 di Jakarta Utara, 9.053 di Bekasi, dan 2.910 di Tangerang. "Kami belum mendata perkantoran, kantor instansi masyarakat, sekolah dan rumah sakit yang terendam bajir karena kita masih memusatkan perhatian dan usaha pada evakuasi warga yang rumahnya digenangi banjir," ujar Sunardi. Ia mengatakan, masih banyak korban banjir yang belum mendapat pertolongan karena daerah menuju tempat tinggal mereka masih digenangi banjir. Tetapi, kata Sunardi, pemerintah, aparat keamanan baik TNI maupun Polri telah mengerahkan seluruh anggota dan perlengkapan mereka seperti perahu karet dan rakit untuk mengevakuasi korban banjir. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007