Pekanbaru (ANTARA News) - Sebanyak dua dari total tiga maskapai yang beroperasi di Pekanbaru, Riau membatalkan penerbangan langsung dengan tujuan beberapa daerah di Malaysia akibat asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.

Dian Sari, karyawan biro perjalanan di Pekanbaru, Jumat, berujar mulai hari ini dan besok, maskapai AirAsia dan Malindo Air tidak melayani penerbangan karena jarak pandang terbatas di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

"AirAsia dengan nomor penerbangan AK-432 rute Pekanbaru-Kuala Lumpur jam 10.55 WIB dan Malindo Air OD-311 rute Pekanbaru-Malaka tidak terbang hari ini dan besok," kata dia.

Ia tuturkan, sedangkan maskapai Firefly rute Pekanbaru-Subang pada hari ini merupakan hari terkahir melayani penerbangan karena mulai besok atau Sabtu (24/10), maskapai tersebut telah umumkan berhenti mengoperasikan rute itu.

Minimnya penumpang, terang dia, ditambah kabut asap pekat yang mengurangi jarak pandang di bandara setempat diduga menjadi alasan maskapai tersebut menghentikan operasional rute tersebut.

Selain penerbangan ke Malaysia, bandara setempat juga melayani rute internasional tujuan Singapura sebanyak empat kali dalam sepekan Silk Air menggunakan Airbus A320.

"Kalau AirAsia dan Malindo hanya bersifat sementara saja. Ada kemungkinan ditambah, jika asap terus selimuti dan membatasi jarak pandang. Sementara Firefly besifat permanen," ucap dia.

Ibnu Hasan, Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II mengatakan, pada siang ini sebanyak 48 penerbangan telah dibatalkan maskapai dari total 70 penerbangan akibat kabut asap pekat.

"Masih sesusai jadwal hanya 22 penerbangan lagi dengan jarak pandang sekarang 200 meter," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut arah angin cenderung bergerak sedikit dalam beberapa hari terakhir, telah melumpuhkan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

"Angin secara umum dari Tenggara ke Selatan, kecepatan 9 sampai 29 kilometer per jam. Tapi geraknya lambat atau cenderung pada angka 9 kilometer," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015