Jakarta (ANTARA News) - Kalangan Nahdliyin (warga Nahdlatul Ulama) mengapresiasi perhatian dan komitmen Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, khususnya petani tebu di berbagai daerah di Tanah Air.

"Kami mengapresiasi kiprah Bu Rini. Ia sering berdiolag dengan para petani tebu dalam kunjungannya ke daerah untuk menjaring aspirasi mereka. Kegiatan itu adalah bagian penting dari upayanya untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang mayoritas adalah Nahdliyin," kata tokoh muda NU, KH Misbahus Salam di Jakarta, Minggu malam.

Dalam perbincangan dengan wartawan terkait pencapaian setahun Rini Soemarno di Kementerian BUMN, KH Misbah mengemukakan, perhatian Rini terhadap perbaikan nasib petani tebu tidak hanya ketika ia menjabat sebagai Menteri BUMN selama satu tahun terakhir ini.

Sejak menjadi Menteri Perdagangan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, Rini sudah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Ketika itu ia mengeluarkan kebijakan pembatasan impor gula, sehingga para petani memiliki semangat lagi untuk menanam tebu. Sebelumnya impor gula terjadi secara besar-besaran.

Setelah tidak menjadi menteri pun Rini tidak meninggalkan petani tebu. Dia terus berkiprah lewat Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) dan sering mengumpulkan para petani untuk memberikan semangat dan mencarikan solusi atas masalah yang mereka hadapi seperti dalam mengatasi masalah pupuk dan irigasi.

KH Misbah juga memperhatikan bagaimana "concern" Rini terhadap perbaikan nasib petani tebu sebagaimana terlihat dalam kunjungan Menteri BUMN tersebut ke Pabrik Gula (PG) Asembagus dan peresmian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ibrahimy Jurusan Pergulaan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur.

Menurut Pengurus Cabang NU Jember Jatim itu, dalam dialog dengan petani tebu di PG Asembagus, Rini berjanji akan membantu petani agar mendapatkan pupuk bersubsidi serta siap memfasilitasi pembiayaan usaha mereka. Ia juga menyatakan, pihaknya sudah menganggarkan dana untuk merevitalisasi pabrik gula di beberapa daerah.

Khusus dalam kunjungan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, Menteri BUMN memberikan nasehat kepada para santri agar mereka menjadi kader bangsa yang baik dan mumpuni sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Ia juga secara khusus meminta SMK Ibrahimy yang membuka Program Studi Pergulaan supaya bersinergi dengan pabrik-pabrik gula, sehingga SMK Gula itu diharapkan memiliki sumber daya manusia terampil dan siap pakai dalam industri pergulaan nasional.

"Ibu Rini bahkan berharap keberadaan pendidikan pergulaan bisa terus dikembangkan, tidak hanya sebatas program studi di tingkat SMK, tetapi berkembang menjadi akademi," kata KH Misbah yang dua minggu sebelumnya juga menyertai kunjungan Menteri BUMN ke PG Sindanglaut dan Pondok Pesantren Buntet Cirebon Jawa Barat.

Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015