Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengakui biaya perjalanan Presiden selama tahun 2006 relatif besar, yakni mencapai Rp159 miliar, karena harus mencarter pesawat reguler dan komersial. "Secara keseluruhan, total biaya perjalanan di dalam maupun ke luar negeri selama tahun 2006 mencapai angka Rp202.538.893.325, terdiri atas Rp159.445.963.321 untuk keperluan Presiden RI dan Rp43.092.936.004 bagi Wakil Presiden," ungkap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Yusril dalam penjelasan atas pertanyaan anggota Komisi II DPR RI di Ruang Sidang Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa. Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi II yang dipimpin Ketuanya, EE Mangindaan (Fraksi Partai Demokrat) itu, Mensesneg menambahkan, selain relatif mahal, perjalanan Presiden dan Wapres dengan menyewa pesawat reguler Garuda mengandung resiko dari segi keamanan. "Soalnya, jika tidak digunakan untuk keperluan VVIP, pesawat reguler Garuda ini dipakai untuk kepentingan komersial. Ini tentu beresiko dari sisi keamanan," katanya. Dalam kaitan dengan penggunaan pesawat reguler untuk mendukung perjalanan Presiden dan Wapres, menurut Mensesneg, telah pula mengakibatkan jadual penerbangan komersial perusahaan penerbangan tersebut terganggu, sehingga Garuda tertimpa opportunity loss. "Selain itu, kita butuh waktu untuk mengubah konfigurasi komersial ke konfigurasi VVIP," katanya lagi. Pesawat Khusus Presiden Menanggapi hal itu, sejumlah anggota DPR RI, misalnya Pastor Saut M Hasibuan dari Fraksi Partai Damai Sejahtera (PDS), mengusulkan agar disiapkan saja proses pengadaan pesawat khusus kepresidenan secara bertahap. "Misalnya tahun 2007 disiapkan anggarannya sebagian, lalu dalam dua tahun berikutnya sudah bisa dilakukan pengadaan. Proses seperti ini agaknya bisa ditolerir, mengingat keterbatasan anggaran serta berbagai keperluan lain yang mendesak untuk kepentingan negara serta rakyat banyak," katanya. Dalam kesempatan itu, Mensesneg kemudian mengajukan rencana anggaran yang tersedia dalam DIPA sebesar Rp175 miliar untuk mendukung biaya perjalanan Presiden RI serta Wapres selama tahun 2007. Dari jumlah itu, Rp150 miliar untuk perjalanan Presiden RI, sedangkan sisanya Rp25 miliar untuk Wakil Presiden," tambahnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007