Jakarta (ANTARA News) - Sektor perbankan menyambut positif paket kebijakan ekonomi jilid V yang diluncurkan pemerintah beberapa waktu lalu yang menitikberatkan pada insentif yang diberikan pemerintah terkait pengurangan pajak.

"Kita jadi optimis tentang prospek 2016, kita melihat banyak usaha yang dilakukan pemrintah misalnya dengan meluncurkan paket kebijakan perekonomian 1,2,3,4,5, dan kalau tadi kita baca bahwa feedback pertemuan di Washington DC juga sangat positif jadi kita cukup optimistik kuartal 3 dan 4 tahun ini serta kuartal pertama akan tetap ada pertumbuhan," kata Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi di Jakarta, Jumat.

Batara memprediksi dengan adanya "sense of urgency" yang ditunjukkan pemerintah terhadap perekonomian maka sektor perbankan akan bertumbuh.

"Saya rasa relatif ya bahwa pertumbuhan itu 4,5 persen, 4,6 persen atau 5 persen, saya rasa yang penting trendnya bahwa kita sekarang sudah menunjukkan 'sense of urgency' bahwa pertumbuhan kita tetap penting, stabilitas juga penting dan feedback dari investor luar negeri di pertemuan Washington DC baik maka kita optimis menutup tahun 2015 ini," katanya.

Batara memaparkan, faktor pertumbuhan tersebut didukung penuh dengan sektor riil tanah air yang juga tumbuh baik akhir-akhir ini.

"Kalau kita lihat angka terakhir kan cukup bagus capital dari perbankan di atas 20 persen, nett NPL 1,4 dan gross NPL 2,8 itu cukup managable dan likuiditas juga ada untuk sektor perbankan. Implikasi paket yang diluncurkan oleh pemerintah akan sangat terasa di tahun 2016, contohnya seperti paket lima tentang apreasiasi aset dan juga tentang 'elimination double taxtation' itu kan sudah diumumkan dan pajak ada insentifnya juga, kalau memang dilakukan tahun ini maka pertumbuhan itu akan terjadi lebih cepat nanti," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015