Rote Ndao, NTT (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian optimistis perhelatan Swarna Fest akan kembali mencatatkan rekor MURI untuk proses penenunan terbanyak dengan menggunakan pewarna alam.

"Besok akan dinilai terlebih dahulu oleh pihak Museum Rekor Indonesia, tetapi kami yakin akan mendapatkannya," kata Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah di kawasan Pantai Nembrala, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Kamis malam.

Dalam kegiatan yang digelar pada 6 dan 7 November itu, Kemenperin akan menghadirkan 350 penenun, atau lebih banyak dibandingkan Swarna Fest 2013 sejumlah 250 orang yang juga dicatatkan MURI.

"Jadi kami akan memecahkan rekor yang pernah kami bikin sebelumnya. Seluruh penenun didatangkan dari Pulau Ndao yang berada di seberang Pulau Rote. Di sana terdapat banyak penenun yang jumlahnya mencapai ribuan," katanya.

Swarna Fest merupakan ajang untuk memperkenalkan, mengembangkan dan mempopulerkan pewarnaan alam sebagai bentuk kearifan budaya lokal Indonesia.

Perhelatan tahun ini menyoroti spektrum warna rumput laut sebagai salah satu alternatif pewarna alam yang menghiasi tenunan para wanita dari Rote dan Ndao.

Kegiatan yang akan dibuka oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin itu diikuti berbagai pelaku industri kecil dan menengah, pengrajin, desainer fesyen, serta praktisi yang berkecimpung dalam serat dan warna alam Indonesia.

Swarna Fest 2015 akan bergandengan dengan Gelar Budaya Dela sebagai tradisi tahunan di Pulau Rote yang memamerkan kerajinan dan makanan khas setempat.

Selain itu, ditampilkan pula hasil produk ukiran kerang yang melestarikan motif-motif lokal pada kerajinan emas dan perak dan pembuatan dapur sehat untuk IKM gula semut.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015