Sekitar 90 persen foto di sini adalah karya yang didapat dari Belanda, salah satunya sisi lain detik proklamasi yang belum pernah dilihat sebelumnya, sisanya 10 persen adalah karya lama yang pernah dipublikasikan,"
Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 13 foto detik-detik Proklamasi yang jarang dijumpai di sejumlah media, hadir di pameran foto bertajuk "70 Tahun Histori Masa Depan" yang digelar Perum LKBN Antara di Galeri House Of Sampoerna, Surabaya, Jawa Timur, Jumat petang.

Menurut Kurator Pameran, Oscar Motuloh, dari 13 foto itu hanya sekitar dua sampai tiga foto saja yang sering dijumpai, sisanya tidak pernah ditampilkan, dan memperlihatkan aktivitas sesungguhnya detik-detik sebelum dibacakan Proklamasi Indonesia.

"Gambaran foto detik-detik Proklamasi yang sebenarnya itu menceritakan bahwa kemerdekaan yang dicapai itu tidak runtuh dari langit, melainkan melalui proses panjang," kata Oscar yang juga menjabat Kepala Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA)

Selain itu, pameran juga menghadirkan 70 foto lainnya, dan 90 persen foto kategori "langka" yang merupakan koleksi dari museum Belanda, serta gabungan karya fotografer IFOS pada Agresi Militer Belanda I dan II pada tahun 1945 sampai tahun 1950.

"Sekitar 90 persen foto di sini adalah karya yang didapat dari Belanda, salah satunya sisi lain detik proklamasi yang belum pernah dilihat sebelumnya, sisanya 10 persen adalah karya lama yang pernah dipublikasikan," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan LKBN Antara, Endah Sri Wahyuni yang membuka kegiatan itu mengaku terharu dengan kegiatan pameran, karena antusiasme anak muda Surabaya sangat tinggi.

"Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan serupa di Jakarta, dan rencananya setelah Surabaya akan dilanjutkan ke Yogyakarta dalam waktu dekat," katanya.

Sementara itu, pameran yang digelar untuk menyemarakkan Hari Pahlawan itu mulai dibuka pada Jumat 6 November hingga 29 November 2015.

Selain menggelar pameran, Perum LKBN Antara juga akan mengadakan diskusi kepahlawanan bertajuk "Kupas Tuntas Peristiwa 10 November" di Kantor LKBN Antara Biro Jawa Timur di Jalan Kombes M Duriyat 41-A/B, Surabaya, 9 November 2015.

Narasumber dalam diskusi itu, rencananya adalah Direktur Utama Perum LKBN Antara H Saiful Hadi, Ketua LVRI Surabaya Hartoyik selaku pelaku sejarah dan sejarahwan dari Yayasan Bung Karno Jakarta Dr Roesdi Hoesein, serta Mensos Khofifah Indar Parawansa.

Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015