Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPR, Winantuningtyastiti, mengakui, jalur evakuasi yang ada di lingkungan DPR dipenuhi meja dan kursi tak terpakai. 

Dulu pada masa-masa demonstrasi reformasi juga terjadi di Gedung Parlemen, jalur-jalur evakuasi itu juga dipenuhi massa mahasiswa dan publik hingga berpekan-pekan. 

Katanya, saat ini ada beberapa tangga darurat di Gedung DPR yang dipenuhi meja dan kursi yang tidak terpakai. Hal itu dapat menghalangi proses evakuasi jika kebakaran terjadi.

"Tangga darurat harus bebas dari halangan. Selain itu kita juga akan memperbanyak tanda-tanda penunjuk arah ke titik evakuasi. Ini akan kita benahi," kata Winantuningtyastiti, di sela-sela simulasi kebakaran di komplek DPR, Jakarta, Jumat.

Sementara Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Idris, menuturkan, berdasarkan pemantauan anggotanya, secara umum gedung-gedung di kompleks Parlemen sudah memenuhi prosedur penanggulangan kebakaran. 

Misalnya, keberadaan hidran air yang dinilai sudah baik.

Namun Idris menyoroti masih banyaknya bagian-bagian ruangan gedung yang mudah tersulut api jika terjadi kebakaran. Serta kondisi gedung di kompleks parlemen yang relatif berusia tua.

"Tentu prosedur persyaratan penanggulangan kebakaran harus tetus ditingkatkan," kata Idris.

Menanggapi simulasi tersebut, Winantuningtyastiti mengakui, kalau sejumlah gedung di kompleks Parlemen belum dilengkapi persyaratan prosedur penanggulangan kebakaran.

"Memang ada persyaratan (penanggulangan kebakaran) yang belum dipenuhi, misalnya terkait jalur evakuasi dan tanda-tanda arah evakuasi, jika terjadi kebakaran," jelas Winantuningtyastiti.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015