Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan pemimpin DPR tidak pernah mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta saham PT Freeport Indonesia.

"Saya selaku pimpinan DPR tentu tidak pernah kami membawa nama presiden istilahnya atau mencatut nama Presiden," katanya di Gedung Nusantara II, kompleks parlemen Jakarta, Senin.

"Kami selalu hati-hati membawa nama Presiden karena Beliau adalah kepala negara," tambah dia.

Dia mengaku tidak tahu soal informasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyebut ada politisi yang mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk mendapatkan proyek dan saham PT Freeport Indonesia.

Setya Novanto juga mengaku belum tahu substansi laporan Menteri ESDM ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

"Dan yang saya ingat pada saat di Surabaya, Beliau yang menemui saya. Tentu kalau menemui saya juga yang pernah disampaikan, saya sampaikan yang terbaik," katanya.

Setya Novanto diagendakan bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (16/11) dan dia membantah pertemuan tersebut berhubungan dengan masalah Freeport.

"Saya mau ngawinin anak, mengantarkan undangan, tentu kepada pihak-pihak yang senior, yang tentu saya hormati, tentu saya datang," ujarnya.

Menteri ESDM melaporkan anggota DPR yang mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk mendapatkan proyek PT Freeport Indonesia ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

Menurut dia ada seorang anggota DPR dan seorang pengusaha yang telah beberapa kali memanggil dan melakukan pertemuan dengan pemimpin PT Freeport Indonesia dan dalam salah satu pertemuan anggota DPR itu meminta perusahaan memberikan saham yang katanya akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo serta Wakil Presiden Jusuf Kalla.


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015