Makassar (ANTARA News) - Senjata api pistol milik Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Ujung Bulu Aiptu Abd Salam beserta barang berharga lainnya, digasak pencuri di rumah kontrakan anaknya di Makassar.

"Kejadiannya memanfaatkan kelengahan semua orang di mana anak istrinya sedang sibuk dan anggota Abdul Salam lagi menunaikan ibadah di masjid," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, Kanit Reskrim bersama istrinya yang menetap di Bulukumba ini memutuskan untuk mengunjungi anak perempuannya di Jalan Tamalate II Makassar yang lagi menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Aiptu Abd Salam saat mendengar adzan berkumandang lalu memutuskan untuk ikut salat berjamaah di masjid yang tidak jauh dari rumah kontrakan anaknya tersebut.

Tas yang dibawanya dengan berisi satu unit telepon genggam (HP) smartphone, uang tunai Rp2 juta, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Dinas jenis RX King, satu lembar kartu senjata api dari Polres serta satu unit senjata api jenis Revolver S&W Nomor Senpi : SV 796067 ikut raib.

Atas kejadian yang menimpanya itu, dirinya kemudian melaporkan hal itu di Polsek Rappocini sesuai dengan wilayah hukum kejadian perkara pencurian.

Barung mengungkapkan berdasarkan laporan polisi yang dibuat korban, saat Aiptu Abd Salam sedang menunaikan ibadah salat di masjid, tasnya di taruh di atas ranjang dalam kamar anaknya itu.

Tas sendiri berada di samping istrinya yang mana pada waktu itu sedang terlelap karena kecapaian menempuh perjalanan jauh dari Bulukumba. Sedangkan anak perempuannya sedang mandi.

"Aiptu Abd Salam itu baru sampai di rumah kontrakan anaknya, istrinya kecapaian dan berbaring di tempat tidur anaknya. Tas ditaruh disampingnya sedangkan anaknya lagi mandi. Di saat itulah ada pencuri masuk dan mengambil tas itu," katanya.

Anak korban yang selesai mandi kemudian masuk ke kamarnya dan melihat jika tas milik ayahnya itu yang t berada disamping ibunya sudah tidak ada dan saat itulah istri korban terbangun.

Kapolsek Rappocini AKP Muari yang menerima laporan itu kemudian memerintahkan anggotanya untuk mengejar pelaku karena senjata api organik milik polisi itu rawan disalahgunakan.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015