Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1.100 pengusaha, politisi dan birokrat Jepang akan menggelar pertemuan dengan pejabat-pejabat di Indonesia, kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.

"Pada hari Senin besok (23/11), bakal digelar acara yang lebih besar dan diikuti oleh 1100 pengusaha, politisi dan birokrat Jepang," kata Saleh dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Namun, Saleh belum menjelaskan agenda maupun pembicaraan yang akan dibahas dalam kunjungan tersebut.

Menurut Saleh, pertemuan tersebut semakin menandakan pihak Jepang sangat menghargai dan berharap banyak kepada Indonesia. "Kami optimistis, investasi Jepang akan semakin meningkat seiring aktivitas bisnis global terus bangkit. Indonesia siap bermitra, asalkan menguntungkan kedua belah pihak dan meningkatkan kesejahteraan Indonesia," pungkas Saleh.

Saleh menyampaikan hal itu saat menghadiri undangan makan malam Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki di Jakarta, Minggu.

Pada kesempatan itu, Saleh bertemu dengan 250 pengusaha Negeri Sakura pada acara yang bertajuk "Yokoso Nippon, Welcome Japan".

Sebagai negara dengan investasi terbesar kedua setelah Singapura, pemerintah dan pengusaha Jepang memang intens membangun komunikasi dengan kita.

"Mereka tetap melihat Indonesia sebagai negara yang strategis untuk kemitraan jangka panjang," kata Saleh Husin.

Menurut data BKPM, investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2014 menduduki peringkat kedua setelah Singapura dengan nilai sebesar 2,7 miliar dollar AS dan 1.010 proyek.

Investasi Jepang di Indonesia masih didominasi oleh industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya.

Pada beberapa kali kesempatan sebelumnya, Saleh mendorong Jepang meningkatkan investasi yang memberi nilai tambah.

Termasuk meminta Jepang menanam modal di kawasan industri serta mengembangan Indonesia sebagai basis produksi otomotif berorientasi ekspor.

Hadir pula pada acara itu, Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia Toshiro Nikai, dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (Ministry of Economy, Trade, and Industry/METI) Yoichi Miyazawa.

Selain Menperin, hadir pula Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional, Achmad Sigit Dwiwahjono .

Tampak pula Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih yang dikenal pula sebagai ekonom dari UGM dan anggota Wantimpres lainnya, Sidarto Danusubroto, serta Dubes Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015