Karena itulah Georgia memilih untuk membuka kedutaan di Jakarta dan merupakan kedutaan pertama di Asia Tenggara,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Parlemen Georgia, David Usupashvili, di Jakarta, Rabu, menegaskan bahwa hubungan antarmasyarakat (people to people) menjadi kunci utama dalam peningkatan hubungan antara Indonesia dengan negara kecil pecahan Uni Soviet itu.

"Sektor yang paling efektif dalam meningkatkan hubungan kedua negara melalui interaksi antarmasyarakat dan itu bisa diwujudkan dengan meningkatkan kerja sama bidang pariwisata dan budaya," kata Usupashvili kepada Antara di Kedutaan Besar Georgia di kawasan Kuningan, Jakarta.

Meskipun secara ukuran wilayah dan jumlah penduduk Georgia sangat kecil dibandingkan dengan Indonesia, Usupashvili mengatakan bahwa Georgia memiliki banyak daya tarik wisata, di antara wisata alam di Pegunungan Kaukasus, pantai-pantai eksotis di pinggir Laut Hitam, gedung-gedung bersejarah, dan keramahan warga lokal.

Georgia yang mendapatkan kemerdekaan dari Uni Soviet pada 1991 dan beribu kota di Tbilisi tersebut hanya berpenduduk sekitar empat juta jiwa, diapit oleh Rusia di sebelah timur, Laut Hitam di barat, dan Turki di selatan.

"Pada 2014, Georgia dikunjungi oleh 1,2 juta turis dan jumlah tersebut terus meningkat. Kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Georgia, demikian juga sebaliknya," kata Usupashvili yang didampingi duta besar Georgia Zurab Aleksidze.

Selain meningkatkan hubungan antarwarga, Usupashvili mengatakan bahwa kerja sama di sektor lain yang juga bisa dilakukan adalah pembangunan teknologi pertanian dan energi.

"Kami juga menawarkan Indonesia untuk menjadikan Georgia sebagai pintu masuk (hub) ke wilayah timur Eropa mengingat posisi Georgia yang sangat strategis di Laut Hitam," katanya.

Di lain pihak, Georgia juga dapat memanfaatkan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 31 Desember 2015.

Usupashvili juga menegaskan bahwa Georgia menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling penting di Asia Tenggara dan merupakan lokomotif ekonomi di kawasan tersebut dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta, puluhan kali lipat dibanding Georgia.

"Karena itulah Georgia memilih untuk membuka kedutaan di Jakarta dan merupakan kedutaan pertama di Asia Tenggara," katanya.

Georgia merupakan salah satu mitra dagang potensial Indonesia di kawasan Kaukasus dengan nilai perdagangan kedua negara sebesar 79,32 juta dolar AS pada 2014 dengan surplus di pihak Indonesia senilai 66,17 juta dolar AS.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015