Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta pembangunan pembangkit listrik dan kilang minyak dipercepat serta tidak ada alasan untuk ditunda.

"Saya minta semua dipercepat, baik oleh pemerintah, BUMN, jangan ada alasan, jangan sampai ditunda-tunda," kata Presiden saat memimpin Rapat Terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Jokowi mengungkapkan bahwa pembangunan kilang minyak sudah 30 tahun tidak dilakukan sejak pembangunan Kilang Balongan dan diharapkan pada 2019 pembangunan kilang baru selesai.

Presiden mengungkapkan bahwa saat ini kesempatan pembangunan karena banyak investor ingin masuk membangun pembangkit listrik dan kilang minyak.

"Investor yang mau masuk antre, sekarang hanya kesiapan kita untuk berikan kecepatan pelayanan sehingga peluang ini ngak hilang, bisa kita tangkap, bisa dilaksanakan di lapangan, dan akhir 2019 rasio elektrifikasi bisa mencapai 100 persen seperti yang kita harapkan," katanya.

Indonesia baru dapat memiliki empat kilang minyak baru pada 2019.

Pada pemberitaan sebelumnya, pemerintah merencanakan pembangunan empat kilang minyak yang berlokasi di Medan, Sumut; Bontang, Kalimantan Timur; Cilacap, Jawa Tengah; dan Tuban, Jawa Timur.

Sementara untuk pembangunan pembangkit listrik, program 35.000 MW adalah proyek pemerintah untuk membangun pembangkit listrik hingga 2019.

Progam 35 ribu MW ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Hal ini tentu akan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, yang sebelumnya kekurangan suplai listrik.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015