Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan investigasi penyebab kebakaran gedung Kedutaan Besar RI (KBRI) di Roma, Italia, masih berlangsung dan kondisi satu korban WNI yang kritis sudah berangsur stabil.

"Penyebabnya masih diinvestigasi, karena itu kami tidak ingin berspekulasi," kata Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers di kantor Kemlu di Pejambon, Jakarta, Kamis.

Sementara itu, satu staf WNI di KBRI Roma yang menjadi korban telah dioperasi pada Rabu karena ada pendarahan dalam, dan keadaannya sudah stabil.

Menurut Arrmanatha, kebakaran di KBRI Roma diketahui pertama kali oleh seorang petugas kebersihan pada Rabu pukul 08.30 pagi waktu setempat di lantai satu gedung KBRI.

Setelah gagal memadamkan api dengan tabung pemadam kebakaran, dan api semakin membesar, petugas KBRI kemudian menelepon Pemadam Kebakaran Roma.

"Api dapat dipadamkan sekitar pukul 09.25-09.30 waktu setempat, namun demikian asapnya cukup tebal dan mencapai lantai dua," kata Arrmanatha.

Meskipun masih cukup pagi, Arrmanatha mengatakan beberapa staf KBRI sudah ada yang datang dan saat kebakaran terjadi mereka ke luar gedung, namun ada satu staf yang ditemukan petugas kebakaran tergeletak di lantai satu.

Diwawancari secara terpisah, Wakil Duta Besar RI untuk Italia Des Alwi mengatakan staf yang terjatuh itu bernama Tazwin Hanif, menteri konsuler bidang ekonomi multilateral.

Senada dengan pernyataan Jubir Kemlu, Des Alwi mengatakan akan menunggu hasil investigasi penyebab kebakaran oleh pihak berwenang dan tidak ingin berspekulasi.

Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015