Jakarta (ANTARA News) - Kecelakaan maut metromini yang nyelonong ke perlintasan kereta Muara Angke, Jakarta Utara, hingga ditabrak Commuter Line dinilai Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi sebagai klimaks buruknya pengelolaan transportasi umum di Jakarta.

"Buruknya angkutan umum di Jakarta, sudah tak terbantahkan lagi. Ini bukti yang paling telanjang, bahwa transportasi umum di Jakarta sudah rusak, dari sisi hulu hingga hilir. Dengan kondisi yang demikian, hak konsumen sebagai pengguna transportasi umum seolah menjadi mimpi di siang bolong," kata Tulus pada ANTARA News di Jakarta, Minggu.

Alih-alih mendapatkan kenyamanan, Tulus menilai konsumen malah mustahil mendapatkan keamanan dan keselamatannya.

"Tragisnya, hal ini sudah merembet ke Transjakarta, yang beberapa hari lalu juga nyaris bernasib sama dengan Metromini. Gubernur Ahok, yang saat kampanye Pilgub dengan Jokowi, menjadikan isu pembenahan angkutan umum; tampaknya belum ada hasilnya. Wajah angkutan umum di Jakarta kian merosot performanya," kata dia.

Tulus mengatakan, keminatan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum makin tergerus di mana peminat angkutan umum kurang dari 11 persen dari total perjalanan di Jakarta.

Pembenahan harus dilakukan dari hulu dengan salah satunya dilakukan dengan membenahi aspek administrasi di man pengelola angkutan umum harus berbadan hukum dan managemen yang jelas.

"Sungguh tragis, jika kota sebesar Jakarta masih dilayani oleh angkutan umum tidak berbadan hukum dan managemen yang tidak jelas seperti Metromini, mikrolet dan lain-lain. Lebih tragis lagi justru angkutan umum roda dua yang berkembang, yang jelas-jelas tidak memenuhi syarat," katanya.

Penyediaan angkutan umum adalah tugas Pemprov DKI Jakarta.

"Benar sudah ada Transjakarta, tetapi faktanya Transjakarta belum mampu menjawab kebutuhan, baik dari sisi kapasitas dan atau kualitas," kata dia.

"Seharusnya Gubernur Ahok menjadikan agenda programnya adalah pembenahan total angkutan umum, yang jelas-jelas akan menjadi parameter keberhasilan Ahok sebagai Gubernur Jakarta," pungkasnya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015