Jakarta (ANTARA News) - PT Waskita Karya (Persero) menargetkan meraih kontrak pengerjaan proyek sebesar Rp100 triliun pada awal 2016, dengan total aset mencapai Rp43 triliun.

"Tahun depan (2016) kontrak yang dikerjakan Waskita mencapai Rp100 triliun, terdiri atas 34 persen kontrak baru dan 66 persen kontrak "carry over" (peralihan dari tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Waskita M Choliq, di Forum BUMN : "Sinergi BUMN Untuk Transformasi Indonesia", di Jakarta, Kamis.

Menurut Choliq, kontrak yang diraih pada tahun 2016 tersebut sejalan dengan ekspansi bisnis perusahaan selain sebagai kontraktor juga menggarap proyek-proyek jalan tol.

Dengan rencana bisnis tersebut, pada tahun depan Waskita menargetkan pendapatan sebesar Rp30 triliun, meningkat dari pendapatan tahun 2015 yang diproyeksikan mencapai Rp15 triliun.

Sementara, laba tahun 2016 diperkirakan menembus Rp2 triliun, naik dari tahun 2015 yang diperkirakan mencapai sekitar Rp800 miliar.

Pada tahun 2016, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp10 triliun.

Ia menjelaskan, sejumlah proyek yang mulai dibangun pada 2016 seperti empat ruas jalan tol antara lain ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 kilometer, Soka-Pekutatan 25,1 kilometer, Pekutatan-Gilimanuk 54,4 kilometer dan Pekutatan-Lovina sepanjang 46,7 kilometer.

Khusus untuk jalan tol tambah Choliq, pada tahun 2016 Waskita akan mengakuisisi setidaknya 2-3 ruas jalan tol.

Untuk membiayai belanja modal sebesar Rp10 triliun 2016 tersebut, Choliq mengatakan, 70 persen akan berasal dari pinjaman perbankan. Sisanya, sebesar 30 persen persen akan dianggarkan dari kas internal perseroan.

"Dana dari modal sendiri ekuitas kita sudah Rp9 triliun. Ini untuk biaya tol, sisanya pinjaman bank. Porsinya bank 70 persen, 30 persen kita," ujarnya.

Pada tahun 2016, Waskita tidak masuk dalam jajaran BUMN yang akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Tidak masalah tidak mendapat modal dari negara. Tidak mempengaruhi bisnis secara keseluruhan, karena Waskita mempunyai bisnis jalan tol yang sangat bagus," tegasnya.

Untuk itu Choliq mengatakan, Waskita dapat mensiasati pembiayaan capex dengan menerbitkan surat utang (obligasi) yang dijadwalkan pada semester II 2016.

"Nilai obligasi belum bisa diungkapkan. Tapi yang pasti belanja modal dibiayai pinjaman perbankan dan mengkombinasikannya dengan obligasi," ujarnya.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015