Surabaya (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menantang aparatur Kemenag  Provinsi Jatim untuk membuktikan  bahwa Kementerian yang bermoto Ikhlas Beramal ini  “bukan pasar” sebagaimana yang pernah dikiaskan  presiden kelima keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menag, dalam laman kemenag.go.id, mengatakan ketika dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk dijadikan Menteri Agama pada akhir Mei 2014,  yang terngiang dalam benaknya saat itu adalah sosok Gusdur yang ingin membubarkan Depag (Red-Kemenag).

Menag saat memberikan sambutan pada acara Pembinaan Pejabat di Lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, di Asrama Haji, Kamis, mengatakan terlintas dalam ingatan Menag,  perkataan Gus Dur bahwa  Kemenag tidak ada bedanya dengan pasar, yang tidak ada hanya agama.

"Saya amat bersyukur atas pernyataan Gusdur tersebut. Kewajiban saya adalah membuktikan kepada Bangsa Indonesia bahkan dunia, bahwa pernyataan itu tidak benar," papar Menag.

Disampaikan Menag, Kemenag dididirikan  agar masyarakat tidak tercerabut jati dirinya. Sebab, Bangsa Indonesia  dikenal sebagai bangsa yang religius di mana nilai-nilai agama ikut serta mengatur kehidupan di tengah keragaman.

Sehubungan itu,  Menag berharap seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag  dapat memberikan perubahan yang lebih baik dengan sama-sama mengimplementasikan  lima  nilai budaya kerja.

Pertama, integritas. Seluruh ASN Kemenag harus mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menjaga integritas dan kejujuran yang merupakan perwujudan bahwa yang dipikirkan, diucapkan dan dilakukan selaras dengan kenyataan.

Kedua, profesionalitas. "Setiap kita harus menambah dan meningkatkan kemampuannya, dan juga dituntut untuk memahami bidang tugas masing-masing. Karena kemajuan zaman semakin canggih, maka kemampuan juga dituntut untuk ditingkatkan," tutur Menag.

Ketiga, inovasi. ASN Kemenag jangan sampai terjebak dalam rutinitas. ASN Kemenag bertugas  melayani masyarakat dengan segala dinamikanya yang kompleks. "Maka dari itu kita harus mengimbangi dinamika yang ada," papar Menag.

Keempat, tanggungjawab. "Kita semua harus kerja on the track. Tanggungjawab tidak hanya kepada rekan kerja. Harapannya, jangan lagi melakukan hal tidak terpuji. Sekarang dan ke depan kita harus lebih bertanggungjawab," tegasnya.

Kelima, keteladanan. Menurut Menag, ASN Kemenag harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Sebab, aparatur yang bekerja di Kemenag dipersepsikan mengerti  agama sehingga sering dijadikan  rool model, contoh dan teladan bagi masyarakat. "Mari menjadi teladan yang baik," ajak Menag.

Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Mahfudh Shodar menyampaikan  tekadnya untuk menuntaskan reformasi birokrasi di Kemenag Jawa Timur. Caranya dengan menerapkan  tatakelola pemerintah yang baik, profesional dan akuntabel sehingga bisa menjadi contoh bagi kementerian lain.

Senada dengan  itu, Kabag TU Mustain selaku ketua panitia melaporkan bahwa kegiatan yang bertujuan meneguhkan reformasi birokrasi ini  mengusung tema “Melalui Peningkatan Kompetensi Pejabat, Kita Ciptakan Kompetensi Manajemen SDM ASN yang profesional”. Tampak hadir dalam kegiatan ini Wagub Jatim Saifullah Yusuf.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015