Sejak dibuka enam bulan lalu sudah ada 20 anak yang menderita kanker menginap disini. Mereka datang dari luar kota terpencil untuk menjalani terapi pengobatan ke RSUD Arifin Achmad,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, kini memiliki rumah singgah bagi penderita kanker anak, yang dapat digunakan sebagai tempat anak dan keluarga beristirahat ketika melakukan terapi pengobatan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad.

"Mereka para anak dan orang tua bisa beristirahat di rumah singgah ini serta mendapatkan fasilitas pelayanan makan, tidur dan bermain," ungkap Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Ira Soelistyo, di Pekanbaru, Sabtu, usai peresmian penggunaan rumah singgah kanker Alfamart, yang dilakukan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Prof. Yohana Susana Yembise.

Ira menerangkan pembangunan dan biaya operasional rumah singgah ini atas sumbangan Alfamart.

Namun pengelolaannya dibawah YKAKI, dengan penanggung jawab dokter spesialis kanker anak dari RSUD Arifin Achmad.

"Di sini tersedia makanan dengan gizi cukup bagi anak-anak yang singgah untuk berobat, seperti susu dan nutrisi lainnya," urainya.

Selain itu rumah singgah yang dibangun dari dana bantuan Alfamart yang diperoleh dari donasi konsumennya yang loyal selama ini. Juga memiliki tempat tidur, TV, lemari, perlengkapan memasak, serta tenaga pengajar dan pengurus harian.

"Sejak dibuka enam bulan lalu sudah ada 20 anak yang menderita kanker menginap disini. Mereka datang dari luar kota terpencil untuk menjalani terapi pengobatan ke RSUD Arifin Achmad," bebernya.

Ia menambahkan selain sebagai rumah singgah tempat ini juga menciptakan rasa kekeluargaan dan saling memiliki sesama mereka yang menderita.

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengakui, pembangunan rumah singgah kanker Alfamart ini terwujud berkat donasi konsumen selama periode I hingga 31 Januari 2015.

"Seluruh Indonesia terhimpun Rp2,37 miliar, ini kami gunakan untuk membangun tiga rumah singgah Alfamart, satu di Pekanbaru sebagai rumah singgah kanker, dan rencananya di Semarang dan Malang," bebernya.

Juliana Sitindaon, (38) th, seorang ibu dari Bagan Batu, yang memiliki anak menderita tumor ganas di alat kelaminnya, mengakui sangat terbantu dengan adanya rumah singgah ini.

Karena ketika mereka datang untuk kemoterapi ke Pekanbaru, bisa menginap di rumah singgah tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

"Saya sudah enam bulan menjadi anggota rumah singgah kanker Alfamart ini. Setiap datang berobat ke RSUD Arifin Achmad, minimal harus menginap selama satu minggu," urainya.

Ia mengakui, kaum ibu yang senasip sependeritaan dengannya juga merasa terbantu dengan rumah singgah ini. Selain dekat dengan RSUD juga diberikan fasilitas makan dan tidur serta aktifitas lainnya.

"Kami disini jadi sudah seperti keluarga," ulasnya.

Ia berharap anaknya sembuh dan bisa tetap bertahan hidup walau harus terus berobat.

"Saya tidak punya cita-cita yang muluk buat anak sulung saya ini, doa kami yang penting dia tetap bisa bertahan hidup hingga kami tua," ujar wanita ini tegar.

Karena menurutnya ketabahan adalah salah satu cara untuk tetap bertahan memberikan semangat bagi anaknya.

Diakuinya Arfansyah, kini tetap dia sekolahkan seperti saudara-saudaranya yang lain.

"Kini dia sudah duduk dibangku sekolah SMP Pembangunan Bagan Batu kelas III," tutupnya.

Pewarta: Netty M/Vera L
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015