Sukabumi (ANTARA News) - Dalam waktu sebulan sejak 9 November 2015 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah terjadi 50 kasus bencana tanah longsor dan puting beliung.

"Terhitung sejak masuk musim penghujan hingga saat ini sudah terjadi 45 kasus bencana tanah longsor dan lima kasus puting beliung," kata Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo di Sukabumi, Senin.

Akibat bencana tersebut sebanyak 12 rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang dan puluhan lainnya rusak ringan, namun tidak ada korban jiwa.

Pada Senin (14/12) pihaknya juga menerima laporan tanah amblas di Kecamatan Cisolok yang menyebabkan empat rumah rusak.

"Bencana alam itu tidak hanya merusak permukiman, tetapi fasilitas umum seperti jalan penghubung dan lain-lain banyak yang rusak," kata dia.

Walau secara kuantitas tergolong tinggi, kata Usman, namun hingga kini dampak bencana tidak terlalu besar.

Usman mengatakan untuk memperkecil dampak bencana baik harta maupun jiwa, pihaknya memasang satu unit alat deteksi dini bencana di Kecamatan Pabuaran.

"Secara bertahap kami akan memasang alat yang berasal dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tapi untuk sementara alat itu dipasang di lokasi paling rawan bencana," katanya.

Sementara itu di Kecamatan Cibadak dan Nagrak saat ini tengah dilakukan penelitian oleh tim geologi dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini menyiagakan puluhan relawan penanggulangan bencana yang siap bergerak cepat bila terjadi bencana sekecil apa pun.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015