Baghdad (ANTARA News) - Pemerintah Irak pada Selasa menuntut "penarikan penuh" pasukan Turki dari wilayahnya, yang mengisyaratkan bahwa penarikan parsial oleh Ankara hari sebelumnya belum cukup.

Turki mengerahkan tentara dan tank-tank ke satu kamp militer di bagian utara Irak awal bulan ini, sebuah langkah yang dikatakannya perlu dilakukan untuk melindungi para pelatih di kamp tersebut tetapi Baghdad mengutuk tentara itu masuk wilayahnya secara ilegal, lapor AFP.

Para pejabat Turki dan Irak mengatakan pasukan Turki dan peralatan ditarik dari kamp itu Senin pagi, tetapi para pelatih tampaknya masih berada di sana, dan Ankara memiliki pangkalan-pangkalan militer di dalam wilayah otonomi Kurdi di Irak.

Kabinet "memperbarui sikap tegasnya mengenai perlunya suatu tanggapan dari Turki sebagai negara tetangga atas tuntutan Irak bagi penarikan penuh dari wilayah Irak dan menghormati kedaulatan nasionalnya," kata kantor Perdana Menteri Haider al-Abadi dalam satu pernyataan.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pada Senin bahwa "telah ada perubahan pasukan (militer), dan Ankara melakukan "apa yang perlu dilakukan dari sudut pandang militer."

Tapi Meneteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengindikasikan bahwa pasukan masih di tempat pelatihan, dengan mengatakan jumlah tentara di sana dan lokasi-lokasi lain "mungkin bertambah atau berkurang sesuai permintaan".

Anggota parlemen Salem al-Shabaki mengatakan Turki telah menarik pasukan dari lokasi dekat Mosul, kota di bagian utara Irak. Kota itu adalah pusat kelompok militan Negara Islam (ISIS) di Irak, dan hanya para pelatih yang masih tinggal.

Para pelatih itu bekerja bersama pasukan anti-ISIS di lokasi tersebut selama beberapa waktu, dan kehadiran mereka sebelumnya tak jadi masalah.
(Uu.M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015