Bandung (ANTARA News) - Meski stok vaksin flu burung (avian Influensa) di beberapa provinsi di Indonesia sudah tipis, pemerintah belum mengisyaratkan akan segera mengimpor vaksin flu burung pada 2007 ini. "Hingga saat ini belum ada rencana dari pemerintah melakukan proses tender baru untuk impor vaksin flu burung itu, berarti pada 2007 ini belum ada rencana impor vaksin," kata Direktur Pemasaran PT Bio Farma, Sarimudin Sulaeman kepada wartawan di Bandung, Senin. Ia menyatakan, Bio farma yang memenangkan tender pengadaan vaksin flu burung pada 2006 masih menunggu isyarat dari pemerintah. Perusahaan produsen vaksin nasional itu hanya melakukan impor vaksin flu burung untuk keperluan tahun 2006. Sarimudin Sulaeman mengatakan, vaksin flu burung yang diimpor pada 2006 sebanyak 48 juta dosis itu diperoleh dari pabrikan vaksin asal Cina, Qilu. "Seluruh vaksin yang diimpor tahun lalu semuanya sudah didistribusikan ke 21 propinsi untuk keperluan vaksinasi unggas, stok masih ada tapi sangat sedikit," katanya. Dari 21 provinsi yang mendapat pasokan vaksin flu burung untuk unggas itu, tiga provinsi yakni Jabar, Jateng, dan Jatim mendapat jatah paling banyak masing-masing 10 juta dosis. Namun sejumlah provinsi saat ini sudah mengalami kekurangan vaksin itu untuk keperluan vaksnasi unggas khususnya unggas non komersial. Ia mengakui, buffer stok vaksin flu burung dari beberapa provinsi yang dititipkan di gudang PT Bio Farma sudah sangat sedikit. Itupun terus menerus `diambil` untuk keperluan vaksinasi unggas di beberapa kawasan rawan flu burung. Guna memenuhi kebutuhan vaksin flu burung pada 2007 ini, kata Sarimudin, tak ada cara lain Indonesia harus impor yang dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Menurut dia, produksi vaksin butuh waktu untuk pembuatannya. Tahun lalu, pengadaan vaksin flu burung bisa dilakukan secepatnya karena PT Bio Farma sudah melakukan persiapan dan berkoordinasi dengan produsen vaksin asal Cina, Qilu. Namun untuk tahun ini, PT Bio Farma belum memutuskan untuk ikut atau tidaknya dalam tender pengadaan vaksin flu burung bila pemerintah memutuskan impor vaksin dilakukan. "Dari sisi kapasitas produksi pabrikan vaksin Qilu punya kemampuan cukup besar memproduksi vaksin flu burung. Cuma pesanan vaksin dari negara lain juga cukup besar sehingga kami khawatir tidak bisa memenuhi yang kita pesan," katanya. Terkait kemungkinan Bio Farma memproduksi vaksin flu burung untuk unggas, Sarimudin menyatakan belum ada rencana ke arah itu. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007