Jakarta (ANTARA News) - Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku kena serangan asam lambung saat rapat paripurna DPR pada Jumat (18/12) sehingga absen dalam acara tersebut.

"Saya terus terang menyampaikan kepada Anda, jujur dan memang tidak boleh bohong saya sudah datang ke Senayan. Teman-teman berempat menyaksikan saya datang tapi saya tidak tahu apa karena tidak sarapan, asam lambung saya naik," kata Agus Rahardjo dalam acara serah terima jabatan di auditorium gedung KPK Jakarta, Senin.

Pada hari ini lima orang pimpinan KPK yang baru yaitu Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Muhammad Syarif bersama pasangan masing-masing menandatangani pakta integritas.

"Saya minta dibawa ke UGD, jadi benar saya tidak datang ke paripurna karena sakit," tambah Agus Rahardjo.

Baca : Kerja pimpinan baru KPK di hari pertama

Agus Rahardjo (59) latar belakang pendidikan sarjana teknik sipil Institut Teknologi Surabaya (lulus 1984) dan melanjutkan ke Arthur D. Little Management Education Institute, Management di Cambridge, Amerika Serikat memulai karir sebagai birokrat Badan Perencanaan Nasional sebagai Direktur Pendidikan Bappenas (2000-2002).

Ia selanjutnya menjadi Direktur Sistem dan Prosedur Pendanaan Bappenas (2002-2005), namun Agus lama mengabdi di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yaitu mulai dari sebagai Sekretaris Utama LKPP (2000-2010), Kepala Pusat Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (2005-2008), dan Kepala LKPP (2010-2015).

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Agus ke KPK pada 27 Juli 2012 saat masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), hartanya berjumlah Rp2,481 miliar.

Baca : Agus Rahardjo, dari pengadaan jadi bos KPK

Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak berjumlah Rp2,269 miliar yang berada di kota Bekasi, 3 lokasi di Magetan, kabupaten Tangerang, kota Tangerang Selatan, kota Depok dan 8 lokasi kabupaten Bogor.

Harta Agus masih ditambah harta bergerak berupa alat transportasi berupat 3 mobil Mitsubishi Colt senilai Rp540 juta, harta peternakan berjumlah Rp200 juta, serta logam mulia dan benda bergerak lain mencapai Rp116,4 juta; giro dan setara kas sejumlah Rp47,118 juta serta piutang mencapai Rp40,5 juta. Namun Agus juga punya utang sebesar Rp731,764 juta.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015