Jakarta (ANTARA News) - Guruh Sukarnoputra mengaku selalu menyimpan rapi setiap dokumentasi karya dan kegiatannya dalam sebuah arsip, karena kelak itu akan diterbitkannya agar dapat dimanfaatkan dan memberi inspirasi masyarakat Indonesia. "Saya sejak kecil sudah berpikir apa yang saya lakukan harus selalu terarsip dan terdokumentasikan dengan baik," ujar seniman yang putra dari presiden pertama RI itu usai jumpa pers peluncuran buku memoar Chrisye di Jakarta, akhir pekan lalu. Adik kandung mantan Presiden Megawati Sukarnoputri itu mengatakan, arsip yang disimpannya dengan rapi itu di antaranya berupa berbagai kumpulan karya seni yang tak hanya dalam bentuk lembaran data atau foto belaka, tapi dalam bantuk "compact disc" sebagai media pengarsipan dan pendokumentasian. Bagi Guruh, salah satu kelemahan bangsa Indonesia adalah seringkali membuat terbengkalainya dokumentasi dan arsip sejarah. Padahal, lanjutnya, dokumentasi sejarah sangat penting bagi masyarakat agar bisa menjadi sebuah media pembelajaran. Karena itu, ia lantas mengumpulkan setiap karya maupun dokumentasi penting yang menjadi bagian dari hidupnya. Meski telah banyak dokumentasi yang disimpannya, Guruh mengaku tak ingin terburu-buru menyatukan atau membukukannya seperti halnya Chrisye dengan buku tentang memoar musiknya. "Belumlah, ibarat gelas belum terisi air penuh, sekarang dibuat catatan-catatan dulu dan pada saatnya nanti akan saya bagi apa yang saya punya dan pengalaman saya untuk disampaikan pada bangsa dan kemaslahatan umat," ujar Guruh yang juga memimpin "Merah Putih Showbiz".(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007