Banda Aceh (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI M Nasir Djamil mengingatkan bahwa kepala daerah dalam hal ini Bupati Aceh Singkil adalah sosok kunci dalam upaya penyelesaian konflik yang terjadi di daerah itu.

"Bupati Aceh Singkil harus mengambil peran secara aktif dan efektif dalam mencari solusi-solusi penyelesaikan konflik antara masyarakat muslim dan komunitas kristiani," katanya kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu.

Sebelumnya, Nasir Djamil melakukan pertemuan dengan elemen ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) dan tokoh masyarakat Aceh Singkil dalam rangka agenda reses masa sidang kedua tahun 2015-2016, di Singkil, Selasa (29/12).

Nasir menegaskan bahwa konflik yang terjadi di Aceh Singkil selama ini adalah karena faktor komunikasi yang kurang efektif, khususnya antara elemen-elemen terkait dan para pihak yang berkonflik.

Oleh karena itu, Bupati Aceh Singkil harus mengintensifkan komunikasi tersebut, sehingga tercipta saling pengertian dan kesepahaman dalam melihat setiap masalah-masalah yang muncul.

"Permasalahan yang paling prinsipil dalam penyelesaian konflik Singkil ini adalah masalah komunikasi. Semua pihak terkait khususnya pemerintah daerah harus mengintensifkan komunikasi tersebut, agar setiap bibit konflik yang muncul bisa segera diatasi," katanya.

Karena, menurut dia, pada dasarnya masyarakat Aceh Singkil sangat toleran terhadap perbedaan, namun akibat mandegnya komunikasi inilah yang seolah-seolah mengesankan masyarakat Singkil ini tidak toleran terhadap kaum minoritas.

Lebih lanjut politisi PKS asal Aceh ini menegaskan, kepala daerah dalam hal ini Bupati Aceh Singkil yang salah satu tugas dan wewenangnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat, harus mampu berperan aktif dan efektif dalam membina kerukunan umat beragama di Aceh Singkil.

"Bupati harus benar-benar bisa berperan aktif dan efektif dalam membina kerukunan umat beragama di Aceh Singkil, jangan sampai malah terjebak dalam pusaran konflik yang terjadi," ujar Nasir Djamil.

Di hadapan para pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam FUI dan tokoh-tokoh masyarakat Aceh Singkil tersebut, Nasir Djamil juga menekankan bahwa para pihak yang berkonflik harus lebih bisa menahan diri dan jangan bertindak di luar kewenangannya.

"Sebagai elemen sipil, ormas dan kelompok-kelompok masyarakat harus bisa menahan diri agar tidak mudah terpancing dengan informasi-informasi yang menyesatkan," katanya.

Nasir menambahkan, yang harus dilakukan ormas dan kelompok masyarakat adalah melakukan konsiladasi dan memberikan penyadaran kepada masyarakat terkait dengan langkah-langkah terbaik yang harus diambil dalam menanggapi setiap informasi negatif dan cenderung berpotensi menyulut konflik yang lebih besar.

"Insya Allah saya siap membantu mengadvokasi persoalan-persoalan yang dikeluhkan oleh tokoh-tokoh masyarakat Aceh Singkil ini," ujar Nasir.



(T.KR-ANW/B/H011/H011) 30-12-2015 14:58:03

Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015