... sebab terlanjur banyak masyarakat yang mendirikan bangunan di atas perlintasan kereta api tersebut...
Payakumbuh, Sumatera Barat (ANTARA News) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, mendukung rencana Kementerian Perhubungan untuk merehabilitasi jalur kereta api ke daerah itu walau tata ruang saat ini jauh berbeda dengan saat kereta api masih aktif.

Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi, di Payakumbuh, Senin, mengatakan, untuk itu perlu ada kejelasan dari dari PT Kereta Api Indonesia, sebab terlanjur banyak masyarakat yang mendirikan bangunan di atas perlintasan kereta api tersebut.

Selain itu, di Payakumbuh ada beberapa lokasi disewakan PT KAI kepada pihak swasta menjadi rumah toko.
"Aset itu disewakan PT KAI. Jika mereka yang berbuat, mereka harus bertanggungjawab," kata dia.

Oleh pemerintahan kolonialis Belanda, jaringan kereta api dan trem di Indonesia dibangun sangat maju, bahkan untuk ukuran Eropa sekalipun pada masa itu. Mereka sudah mengantisipasi beban transportasi hingga jauh ke depan. 

Setelah Indonesia merdeka, kesadaran anti kolonialisme membuat semua tinggalan yang sebetulnya bisa dimanfaatkan itu pelan-pelan tapi pasti ditinggalkan terbengkalai.

Bebeberapa jalur kereta api di Kota Payakumbuh banyak yang telah dimanfaatkan masyarakat terutama di wilayah pada pemukiman warga, yakni mulai dari kawasan Ngalau Indah sampai ke Stasiun Parit Rantang.

Selain itu, di sekitar Stasiun Parit Rantang juga telah didirikan ruko yang bersifat permanen, dimana lokasi tersebut disewakan kepada masyarakat.

Semetara itu, Ketua DPRD Payakumbuh, Yendri Bodra, menegaskan diperlukan sarana transportasi darat alternatif guna mengurai beban kendaraan saat ini yang macet dan menimbulkan inefisiensi parah. 

Dulu, kata dia, jarak tempuh Payakumbuh-Padang hanya 2,5 jam, namum akhir-akhir ini dapat menghabiskan waktu hingga lima jam. "Apalagi saat musim libur dan lebaran, jarak tempuh kedua daerah dapat menghabiskan waktu seharian," kata dia.

Kereta api adalah alternatif yang sangat pas. Di banyak negara maju, jaringan kereta api dan angkutan lain yang handal dan terintegrasi rapi menjadi tolok ukur kemajuan negara itu. 

Pewarta: MR Denya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016