Sidoarjo (ANTARA News) - Upaya Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Panas Sidoarjo (PLPS) untuk mengurangi volume lumpur yang keluar dari pusat semburan melalui sistem bola beton dipastikan molor lagi dari jadwal semua. Pantauan ANTARA News menyebutkan, kekurangsiapan timnas itu terlihat dari gagalnya uji coba memasukkan bola beton ke pusat semburan, Rabu petang. Menurut rencana, upaya itu mulai dilakukan, Kamis (22/2). Meski berbagai kondisi peralatan tower dan bola beton siap dimasukkan ke pusat semburan, namun Timnas PLPS merasa belum siap dan tampak ragu dengan kondisi tanah di sekitar pusat semburan yang labil. Keraguan Timnas ini terlihat saat tim pelaksana dari salah satu kontraktor yang ditunjuk untuk memasukkan bola beton ke pusat semburan dan tim teknis dari ITB Bandung. Tim Pelaksana yang sudah siap melakukan uji coba itu langsung menghentikan aktivitas uji coba, setelah Timnas melalui juru bicaranya, Rudi Novrianto melarang untuk melanjutkan uji coba dengan menggunakan tower crane. Sempat terjadi adu argumen antara timnas dengan tim pelaksana, yang akhirnya berakhir dengan penghentian uji coba, karena seluruh komando pemasukan bola beton dibawah koordinasi timnas. Menurut Zaenal Abidin, kontraktor tim pelaksana, pihaknya tidak bisa melanjutkan uji coba, karena keputusan semuanya tergantung timnas. Sementara itu, tim teknis ITB Bandung, Satriya mengemukakan, sebenarnya tidak ada kendala serius, hanya tanah untuk tower crane kurang lebar dan perlu diperlebar lagi, sehingga posisinya betul-betul pas. Menanggapi gagalnya uji coba ini, menurut juru bicara Timnas Rudi Novrianto, karena kondisi tanah di sekitar pusat semburan yang labil dan kurang lebar untuk tempat tower crane memasukkan bola beton ke pusat semburan. Menurut dia, proses memasukkan bola beton itu, kemungkinan baru dapat dilakukan, Jumat (23/2) atau molor sehari dari jadwal semula, Kamis (22/2). Sistem memasukkan bola beton ke pusat semburan itu merupakan ide dari tim Ahli Geologi ITB Bandung. Bola beton itu akan dimasukkan secara bertahap dalam bentuk untaian seberat sekitar 300 kg per untainya, dengan total seluruhnya sebanyak 375 untaian. Saat ini untaian bola beton berikut berbagai peralatan tower dan kawat penghubung yang melalui pusat semburan sudah tersedia di lokasi sekitar pusat semburan lumpur panas Lapindo Brantas Inc.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007