Jeddah (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Organisasi Konperensi Islam (OKI), Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu, minta campurtangan penting masyarakat internasional untuk melindungi Mesjid Al Aqsa di Jerusalem dari agresi israel. Dia juga menandaskan kembali keinginan untuk menggalang persatuan Muslim untuk menghentikan tindakan-tindakan keji Israel terhadap mesjid suci dan tempat-tempat suci Muslim lainnya, Prof. Ihsanoglu menyampaikan pernyataan ini dalam pidato kepemimpinannya pada Sidang Luar Biasa yang diperluas Komite Eksekutif OKI pada tingkat Menteri Luar Negeri di markas besar OKI di sini Jum`at. Ketua OKI menggarisbawahi tuntutan untuk mengambil sikap tegas untuk mencegah serbuan terhadap warisan budaya dan kemanusian di berbagai tempat di seluruh dunia. "Dunia harus campurtangan secara aktif untuk menghentikan agresi terhadap tempat suci bagi 1,5 miliar Muslim ini," ujarnya kepada IINA. Prof. Ihsanoglu menyerukan kembali bahwa masalah Palestina adalah alasan utama bagi pembentukan OKI 37 tahun yang lampau. OKI yang merupakan wadah 57 negara Muslim itu, secara resmi dibentuk pada September 1969 setelah terjadinya pembakaran terhadap Mesjid Al Aqsa oleh tentara negara Yahudi. Prof. Ihsanoglu menyerukan kepada negara-negara anggota OKI untuk membantu pendanaan bagi Dana Al Aqsa, yang digunakan untuk membantu warga Palestina dalam upaya mereka menghentikan kejahatan Israel. "Israel melakukan penggalian-penggalian di Pintu Magharba, salah satu dari pintu gerbang ke Mesjid Al Aqsa, tempat suci Islam ketiga, merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional yang melarang perusakan struktur alam, demografi dan pemukiman," katanya. Seraya menyuarakan penyesalan atas bungkamnya masyarakat internasional terhadap gerakan-gerakan Israel untuk men-Yahudi-kan Jerusalem, dia menyerukan masyarakat dunia agar mengambil tindakan-tindakan untuk melindungi kebudayaan dan sejarah yang ada di Jerusalem. Ketua OKI juga menjelaskan kepada para peserta mengenai upaya-upaya yang dilakukan organisasi untuk melindungi Mesjid Al Aqsa dan tempat-tempat suci Muslim lainnya. Dia juga memuji upaya-upaya yang dilakukan Arab Saudi dalam mendukung kasus-kasus Muslim. Prof. Ihsanoglu juga menghargai Raja Abdullah bin Abdul Aziz atas keberhasilan gagasannya untuk memprakarsai kesepakatan perdamaian antara Hamas dan Fatah yang bersejarah, dalam rangka mengakhiri permusuhan di kalangan faksi-faksi Palestina. Dalam pidato pembukaan, Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Elmar Mammadyarov, yang juga ketua Komite Eksekutif OKI, menyerukan masyarakat dunia untuk mendesakkan upaya-upaya untuk menjamin perlindungan terhadap Mesjid Al Aqsa. Para menteri luar negeri membahas perkembangan-perkembangan terakhir atas wilayah-wilayah Palestina yang diduduki Israel, serta pengedukan serta pembongkaran atas Mesjid Al Aqsa. Mereka membahas cara-cara untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran yang menyolok terhadap tempat-tempat suci Muslim, hukum internasional dan Konvensi Keempat Jenewa. Masalah ini telah menimbulkan rasa sakit hati ummat Muslim di seluruh dunia. (*)

Copyright © ANTARA 2007